Foto(reza):Sejak sebulan terkahir harga Cabai meroket di Pasar Muara Enim dan sekitarnya
Lentera-PENDIDIKAN.com,MUARA ENIM-Para pedagang Cabe dan konsumen mengeluhkan harga cabai yang semakin pedas. Pasalnya, semenjak memasuki musim penghujan harga Cabai di pasar Inpres Muara Enim dan sekitarnyaq sampai tembus diatas Rp 100 ribu perkilogram.
Dari pemantauan dan informasi yang dihimpun di lapangan, Rabu (29/11/2023), rata-rata para pedagang sayuran terutama yang menjual Cabai mengeluhkan dengan kenaikan harga Cabai, khususnya Cabai Setan dan Cabai Merah. Sebab kenaikan harga tersebut sudah berlangsung selama 3 pekan terakhir sehingga sebagian konsumen terpaksa harus mengurangi konsumsi cabai.
Menurut salah satu pedagang, Erna (38) mengatakan bahwa kenaikan harga Cabai ini sudah berjalan sejak sebulan terakhir atau tepatnya sejak masuk musim penghujan. Sejak itu, harga Cabai mulai merangkak naik, namun sejak sepekan terakhir keberadaan Cabai mulai langka dan sedikit pemasoknya dari agen.
"Bayangkan saja harga Cabai setan dan Keriting semula Rp 60 ribu naik menjadi Rp 90 - Rp 100 ribu. Cabai rawit Rp 40 ribu menjadi Rp 60 ribu, hanya Cabai hijau harganya belum banyak berubah masih berkisar di antara Rp 35 ribu. Kalau di pasar Tanjung Enim pernah harga cabe mencapai Rp 120 ribu perkg. Ini bukan naik lagi tapi pindah harga," ujarnya
Masih dikatakan Erna, pihaknya para pedagang sangat terpaksa menaikkan harga Cabai tersebut sebab memang dari agennya sudah naik. Kalau keinginan kami harga Cabai itu minta kembali normal sehingga banyak yang beli, kalau harganya tinggi otomatis yang beli menjadi sedikit. Adapun Cabai yang banyak diminati yakni Cabai Setan dan Cabai Merah (keriting).
"Kalau saya ambil Cabai dari daerah Curup, namun ada yang dari Martapura dan lokal. Kalau sehari bisa habis 40 sampai 50 Kg Cabai," ujarnya.
Sedangkan menurut salah satu ibu rumah tangga Yanti (30) bahwa memang hampir sebulan ini harga Cabai seperti tidak terkendali. Karena mahal keluarganya terpaksa mengurangi konsumsi menggunakan Cabai dan jika beli hanya secukupnya. Kalau sebelum kenaikan Cabe biasanya beli agak banyak untuk di simpan dalam kulkas, kalau sekarang hanya beli seperlunya saja sebab sayang kalau tidak terpakai.
"Kami minta ke Pemerintah untuk mencarikan solusinya agar harga Cabe kembali normal," harapnya.
Ketika dikonfirmasi ke Sekda Muara Enim Yulius, membenarkan adanya kenaikan harga pada komoditi Cabai tersebut. Pemkab Muara Enim sudah berupaya menggalakkan program tanam Cabai dirumah-rumah dan instansi pemerintah, hanya saja saat ini Cabai yang ditanam tersebut belum sempat berbuah, namun harga Cabai sudah keburu naik. Untuk mengantisipasi ketersedian dan stok Cabai sendiri, sebenarnya Pemkab sudah memiliki kerjasama dengan daerah penghasil komoditi tersebut seperti beras dengan Kabupaten Banyuasin, sedangkan untuk Bawang dan Cabai kerjasamanya dengan Kabupaten Nganjuk. Adapun salah satu penyebabnya adalah suplay dan dimand yakni antara distributor dan pedagang, dimana permintaan banyak namun jumlah komoditi atau hasil panen sedikit .
"Setelah cuaca membaik nanti, aku pikir harga akan kembali normal, kalau pun harganya murah dan terlalu turun kasihan juga dengan petaninya," ujarnya.