Lestarikan Kerajinan Songket, Pemkab Muara Enim Gelar Pelatihan Mencukit
Jumat, 16 Ags 2024 09:20 | 442
Foto(Reza): Pemkab Muara Enim melalui Dinas Perdagangan dan Peindustrian Kabupaten Muara Enim menggelar Pelatihan Mencukit (Membuat Motif Songket) Tahun 2024 di Hotel Griya Sintesa Muara Enim, Kamis (15/8/2024).
Lentera-PENDIDIKAN.com,MUARA ENIM-Untuk melestarikan dan meregenerasi para pengrajin songket khususnya Mencukit (Membuat Motif Songket), Pemkab Muara Enim melalui Dinas Perdagangan dan Peindustrian Kabupaten Muara Enim menggelar Pelatihan Mencukit (Membuat Motif Songket) Tahun 2024 di Hotel Griya Sintesa Muara Enim, Kamis (15/8/2024).
Kegiatan ini, dibuka oleh Bupati Muara Enim yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan H Hermin Eko Purwanto ST MT, dan dihadiri oleh Kepala Disperindag & ESDM Kabupaten Muara Enim Drs Bhakti MSi didampingi Kepala Bidang Perindustrian Dr Dessy Hershanty SE MM, Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Ketua Dekranasda Kabupaten Muara Enim dr Hj Yunika Sari M.Bmd, Asisten Manager Micro and Small Enterprise Funding PT. Bukit Asam, Tbk Tanjung Enim, Camat Muara Belide atau yang mewakili, Instruktur Pelatihan Mencukit Sahna dan 20 peserta Mencukit.
"Atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Muara Enim mengucapkan terima kasih kepada Instruktur yang telah bersedia dan berkenan membagi keahlian dan ilmunya untuk para pengrajin songket terutama di Kecamatan Muara Belide dalam Kegiatan Pelatihan Mencukit Kegiatan Koordinasi, Sinkronisasi dan Pelaksanaan Pembangunan Sumber Daya Industri Tahun 2024," ujar mantan Kadis PUPR Muara Enim ini.
Menurut Eko, sebagaimana kita ketahui, Kabupaten Muara Enim merupakan salah satu Kabupaten/Kota yang memiliki sumber daya alam dengan potensi dan keanekaragaman yang luar biasa, begitupun dengan khazanah budaya dan kearifan lokal yang sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mengembangkan dan melestarikannya. Tenun kain songket merupakan salah satu cara kita mengangkat dan memperkenalkan budaya dan kearifan lokal untuk diperkenalkan kepada masyarakat luas. Pelatihan Mencukit Kegiatan Koordinasi, Sinkronisasi dan Pelaksanaan Pembangunan Sumber Daya Industri Tahun 2024 adalah sebagai bentuk dukungan pemerintah Kabupaten Muara Enim meningkatkan perekonomian masyarakat, salah satunya dengan memberikan perhatian terhadap pengrajin-pengrajin yang memproduksi kerajinan tenun/kain songket.
Selain itu diharapkan, lanjut Eko, pengrajin songket akan semakin kreatif dengan membuat desain motif kain songket dengan berbagai bentuk yang akan mampu bersaing dengan produk serupa lainnya di wilayah lain dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan tentu saja kedepannya akan menjadi produk unggulan khas Kabupaten Muara Enim.
"Kepada peserta pelatihan dan hendaknya mempergunakan kesempatan ini dengan sebaik mungkin, mengikuti pelatihan secara maksimal, bersungguh-sungguh mengikuti arahan dan materi dari Instruktur," harapnya.
Ditambahkan Kepala Disperindag & ESDM Kabupaten Muara Enim Drs Bhakti MSi melalui Kepala Bidang Perindustrian Dr Dessy Hershanty SE MM, bahwa pelatihan ini akan dilaksanakan selama tiga hari sebanyak 20 orang yang berasal dari kecamatan Muara Belida dan Lawang Kidul. Peserta pelatihan ini rata-rata adalah memang pengrajin Songket namun mereka bukan dibidang Mencukit (membuat motif songket) hanya membuat kain Songket saja, padahal sebelumnya ada proses membuat pola motifnya. Dan pengrajin songket yang bisa Mencukit ini sangat langka dan sedikit sekali khususnya di Muara Enim.
"Di kecamatan Muara Belida itu, cuma ada satu orang yang mampu Mencukit, makanya kita jadikan instruktur biar bisa menularkan keahliannya ke orang lain. Sebab Mencukit itu sangat rumit dan perlu kesabaran. Makanya kita lakukan regenerasi untuk anak-anak muda sehingga kerajinan songket ini bisa lestari," harap Dessy.
Sementara itu Instruktur Kerajinan Songket Sahna (50) warga Desa Air Batu, Kecamatan Muara Belida, Kabupaten Muara Enim, bahwa memang di daerahnya belum ada yang mampu Mencukit ini, sebab memang cukup rumit dan perlu kesabaran serta keuletan. Padahal Mencukit ini adalah sangat penting sebab jika kita tidak bisa maka tidak akan bisa membuat Songket sendiri karena ini adalah dasar sebelum benang ditenun menjadi kain Songket.
"Sebenarnya idealnya belajar Mencukit ini membutuhkan waktu sekitar 6 bulan, tetapi para peserta ini rata-rata pengrajin songket tentu agak cepat menangkapnya," ujarnya.
Harapan kedepan, untuk lebih efektif lagi, kerajinan Songket ini bisa dimulai sejak dini usia muda sebab akan lebih cepat menangkap dan mata masih awas karena perlu penglihatan yang tajam. Dan lebih bagus lagi kerajinan seperti bisa saja dimasukkan dalam kurikulum muatan lokal atau ekstrakulikuler sekolah untuk melestarikannya. Sebab dirinya belajar Mencukit Songket ini sejak duduk dibangku SMP.
"Saya dulu belajar sejak duduk dibangku SMP, dan belajar dengan ayuk aku sendiri. Aku belajar ini sempat sakit dua minggu karena memang rumit dan perlu ketelitian. Namun jika sudah bisa nantinya akan mudah dan mengalir saja," pungkasnya.