Polsri Gelar Peluncuran dan Diskusi Publik Program Penguatan Ekosistem Kemitraan
Selasa, 31 Okt 2023 17:40 | 257
Foto(ist): Diskusi Publik Program Penguatan Ekosistem Kemitraan
Lentera-PENDIDIKAN.com,PALEMBANG-Pemerintah terus mendorong agar para lulusan Vokasi baik jenjang SMK dan Politeknik untuk cepat terserap ke Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) hingga berwirausaha. Hal ini selaras dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Berangkat dari hal tersebut, Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) menjadi dipercaya menjadi Penyelenggara melalui support Kemendikbud Ristek dan LPDP menggelar Peluncuran dan Diskusi Publik Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah di Sumsel dan Babel Tahun 2023 yang dibuka oleh Sekda Sumsel Ir. SA Supriyono, di Ballroom Wyndham OPI Hotel Palembang, Selasa (31/10/2023).
Ketua Pelaksana Kegiatan sekaligus Dosen Polsri dan Ketua Program Kemitraan Ekosistem Ade Silvia Handayani, ST., MT mengatakan kegiatan ini selain Peluncuran dan Diskusi Publik Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah di Sumsel dan Babel juga diikuti kegiatan Seminar Internasional dan Seminar Nasional.
"Kegiatan ini diikuti oleh 14 Perguruan Tinggi Vokasi dan Akademi Komunitas yang terlibat. Baik itu dari Kemendikbud maupun Kementerian lainnya," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Silvia, bahwa ini merupakan Program Kemendikbud yang didanai oleh LPDP yang muaranya adalah kebijakan publik tentang tenaga kerja Vokasi berdasarkan potensi yang ada di daerah.
Pada kesempatan tersebut Direktur Polsri Dr. Ing. Ahmad Taqwa, MT mengatakan bahwa saat ini Vokasi ini adalah hal utama dalam rangka menciptakan lulusan yang siap pakai di DUDI. Baik itu lulusan SMK maupun lulusan Politeknik.
Namun saat ini diakui sejumlah permasalahan di lapangan banyak ditemui terutama lemahnya koordinasi antara pendidikan dan stakeholder. Sehingga melalui kegiatan ini diharapkan serapan tenaga kerja bisa lebih maksimal.
"Apalagi selain kegiatan ini, sebelumnya kemarin kita telah menggelar FGD yang diharapkan terburuk Tim Kordinasi Daerah Vokasi atau TKDV Sumsel ini nanti akan membentuk sebuah ekosistem bagaimana ke depan lulusan ini bisa berkesinambungan. Seperti lulusan SMK sebagai tenaga lapangan dan lulusan Politeknik sebagai tenaga analisis. Dan ini nanti akan link and match ke dunia usaha dan dunia Industri," ujarnya.
Ahmad Taqwa menambahkan FGD ini akan menjadi terobosan baik untuk pendidikan di Sumsel dalam rangka menciptakan lulusan yang lebih siap pakai. Sehingga peran pendidikan lebih efektif dan efisien karena sejumlah permasalahan di lapangan cepat terserap solusinya melalui kordinasi yang intens di TKDV.
Sementara itu, Sekda Sumsel Ir. SA Supriyono menyampaikan apresiasi atas diselenggarakannya Peluncuran dan Diskusi Publik Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah di Sumsel dan Babel Tahun 2023.
"Semoga melalui kegiatan ini, banyak anak bangsa terutama di Sumatera Selatan bisa mengembangkan karirnya melalui skill yang diperoleh di Sekolah Vokasi maupun Perguruan Tinggi Vokasi sebelumnya. Sehingga pada gilirannya akan berkontribusi membangun bangsa terutama di Sumatera Selatan," katanya.
Sementara itu,direktur mitra studi Kemendikbud ristek Uuf Brajawidagda menuturkan, program ini adalah program penguatan ekosistem kemitraan, basisnya adalah untuk menumbuhkan inovasi berdasarkan potensi daerah. Program ini didanai oleh LPDP selama 3 tahun.
Penulis : Yanti Effendi,S.Kom Editor : Muhammad Uzair