Lentera-PENDIDIKAN.com,PALEMBANG-Lomba Cerdas Cermat Empat Pilar Kebangsaan Tingkat SMA Provinsi Sumsel Tahun 2022 dilaksanakan di Hotel Swarna Dwipa, Kamis (17/11/2022). Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel H Riza Fahlevi mengatakan, lomba cerdas cermat Empat Pilar Kebangsaan Tingkat SMA Provinsi Sumsel tahun 2022.
"Lomba cerdas cermat ini diikuti 18 tim SMA negeri dari 17 kabupaten kota dan satu perwakilan SMA swasta," ujarnya.
Riza menuturkan, target pada siswa adalah memberi apresiasi kepada sekolah yang telah mengirim baik mengirim pada lomba tingkat kabupaten kota sampai ke tingkat provinsi.
"Ini bukan masalah menang atau kalah. Sekolah yang sudah mengirimkan kita apresiasi kepada kepala sekolahnya, ini sudah suatu kemenangan. Artinya melatih mendidik anak untuk bermental baja," katanya.
Riza menegaskan, kalau tidak pernah mengirim patut dipertanyakan kepala sekolahnya. Artinya anak akan tercipta rendah diri tapi kalau sering ikut event-event saya pesan kepada pak Kabid tolong himbau kepala sekolah kalau ada event tolong dibiasakan mengirim anak. Kalau menang itu soal nanti, yang terpenting jauhkan dari rendah diri, rendah hati bagus tapi mental yang baja.
"Yang pintar, berakhlak baik bermental baja itu yang diidamkan oleh pemerintah. Sekarang tidak ada guna anak pintar, rendah diri tapi bermental tempe," bebernya.
"Anak yang sukses itu tidak hanya pintar tapi dia selalu tampil. Jadi kegiatan ini tentu bukan hanya soal kalah atau menangnya. Tapi insya Allah anak-anak kita betul-betul memahami dan implementasikan tentang Pancasila yang seutuhnya," tambah Riza.
Lebih lanjut Riza menerangkan, kedepan ini akan menjadi program tahunan bidang SMA.
"Harapannya adalah lomba ini bukan hanya seremonial saja. Kalah menang itu nanti yang penting anak dicoba untuk tampil agar apa proses yang selama ini dilakukan oleh guru-gurunya . Kalau ini guru PPKN itu produknya terlihat anak sudah terbiasa percaya diri soal menang jawaban itu yang kita harapkan. Kalau salah jawaban yang penting dia sudah tampil itu suatu kemenangan," katanya.
Riza mengungkapkan, motivasi siswa itu, semangat belajar siswa itu belajar itu tidak harus di dalam ruangan. "Dimana saja bisa belajar walaupun kita ada sebagian masih hybrid, yang penting motivasi belajar jangan hilang di mana saja bisa tidak ada guna belajar di tempat dingin yang sempat sejuk tapi malas dan tidak mau membaca itu akan bodoh," bebernya.
"Himbauan untuk siswa berprestasi yang namanya pembinaan kita bukan hanya berprestasi akademis saja. Tetapi berprestasi dalam bidang olahraga, bidang keagamaan seperti baru-baru ini kita melaksanakan MTQ. Ada juga lomba bidang seni seperti saya membuka acara di SMA 1 Bayung Lincir itu berupa macam lomba. Harapan kita sekolah-sekolah itu mengadakan event-event lah ada wadah anak-anak untuk berkompetisi, jangan hanya menunggu dari dinas saja sekolah harus memanfaatkan dana yang ada untuk membuat program rencana kegiatan di sekolah," papar Riza.
Menurutnya, program turunannya tidak lain agar bagaimanapun sekolah itu harus melakukan inovasi.
"Sekolah itu memiliki otonomi sekolah, tidak zaman dulu diketok harus begini harus begitu tidak silakan. Lihatkan kreativitas dan kepala sekolah dan sekolahnya masing-masing ini bagian dari program Kurikulum Merdeka. Karena bagaimanapun Kurikulum Merdeka menciptakan profil pelajar Pancasila," tandasnya.
Penulis : Yanti Effendi,S.Kom Editor : Muhammad Uzair