Foto(Reza): tim medis Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Muaraenim, saat memberikan pertolongan pada almarhum Monang Siantori, kamis (16/11/2017).
Lentera-PENDIDIKAN.com MUARAENIM-Pertandingan Sepakbola Gembira dalam rangka memeriahkan HUT Kabupaten Muaraenim ke 71 berakhir duka. Seorang pemain sepakbola dari tim karyawan PTBA, Monang Siantori (49) tiba-tiba kolaps dan meninggal dunia. Diduga terkena serangan jantung, saat sedang bermain di GOR Sekundang Bara Muaraenim, Kamis (16/11/2017) sekitar pukul 16.00 WIB.
Dari informasi dilapangan, bahwa kegiatan sepakbola gembira yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Muaraenim memeriahkan HUT Kabupaten Muaraenim ke-71, diikuti oleh lima tim yakni dari perwakilan PTBA, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Muaraenim, Pemerintah Kabupaten Muaraenim, Kementrian Agama (Kemenag) Muaraenim dan Rindam II Sriwijaya. Pada pertandingan pertama, tim kesebelasan PTBA melawan tim Rindam II Sriwijaya dengan durasi 1 x 15 menit dengan skor imbang 0 - 0.
Usai bermain, ketika sedang istirahat salah seorang pemain dari tim PTBA bernama Monang Siantori (49) yang merupakan karyawan PTBA, tiba-tiba kolaps dan tak sadarkan diri. Kemudian sesama pemain, mencoba memberikan pertolongan, karena tim medis yang seharusnya standby tidak berada ditempat sehingga sempat korban coba diselamatkan oleh tim PTBA dengan membawanya ke rumah sakit dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Ketika tiba dirumah sakit nyawa korban sudah dalam kondisi kritis. Bahkan tim medis Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Muaraenim telah mencoba melakukan pertolongan dengan peralatan medis, namun nasib berkata lain sebab korban dinyatakan sudah meninggal. Mengetahui ada pemain yang meninggal, panitia langsung mendadak menghentikan pertandingan. Bahkan Seketaris Daerah Pemkab Muaraenim H Hasanudin yang mengetahui kabar duka tersebut langsung meninjau ke lokasi lapangan pertandingan.
Menurut salah seorang teman korban bernama Kris (40) warga Tegal Rejo, Tanjungenim, bahwa korban sebelumnya terlihat bugar dan bersemangat bahkan tidak mengeluh capek. Namun seusai bertanding, korban lalu beristirahat dipinggir lapangan, tiba-tiba tidak sadarkan diri.
"Ketika beristirahat, dia sempat minum beberapa tegukan. Lalu tiba-tiba terguling dan pingsan. Bahkan sempat terdengar suaranya mendengkur," ujar Kris
Seketaris Daerah Pemkab Muaraenim, Hasanudin, mengaku kaget atas kejadian tersebut, dan tidak menyangka akan menelan korban jiwa. Direktur Operasi dan Produksi PTBA Eko Suryo Hadianto, ia mengaku sangat kaget dan tidak menyangka jika korban meninggal dunia. Sebab ia sangat mengenal korban sebagai orang yang energik dan olahragawan. Bahkan korban adalah pengurus Porsiba PTBA dalam cabor sepakbola dan futsal.
Ditambahkan Eko, bahwa ia sangat kehilangan korban sebagai seorang Geologis terbaik PTBA. Untuk saat ini, ia belum tahu penyebabnya apa kena serangan jantung atau lainnya, namun yang pasti secara keimanan mungkin sudah waktu ajalnya.
"Korban ini keluarganya di Bogor. Disini ia tinggal di mess milik PTBA di Tanjungenim," ujar Eko.