Dinkes Muara Enim Luncurkan Inovasi Tas Lapangan Kesehatan Jiwa Yang Pertama Di Indonesia
Selasa, 3 Okt 2023 18:15 | 205
Foto(Reza): Kadinkes Muara Enim dr Eni Zatila MKM secara simbolis meluncurkan inovasi berupa Tas Lapangan Kesehatan Jiwa yang pertama di Indonesia
Lentera-PENDIDIKAN.com,MUARA ENIM - Sebagai upaya untuk meningkatkan penjaringan cakupan program Kesehatan Jiwa, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Muara Enim meluncurkan inovasi berupa Tas Lapangan Kesehatan Jiwa yang pertama di Indonesia.
Peluncuran inovasi tersebut dilakukan langsung oleh Kadinkes Muara Enim dr Eni Zatila MKM ketika membuka kegiatan Pertemuan Peserta Orientasi Orang Dengan Masalah Kesehatan Jiwa (ODMK) bagi Pengelola Program Kesehatan Jiwa dan Napza se-Kabupaten Muara Enim, yang berlangsung selama tiga hari yakni 2-4 Oktober 2023 di Hotel Griya Sintesa Muara Enim, Senin (2/10/2023).
Eni Zatila mengatakan, pemberian Tas Lapangan Kesehatan Jiwa bagi pengelola program Kesehatan Jiwa di 22 Puskesmas di Kabupaten Muara Enim merupakan inovasi yang pertama di Indonesia. Tujuannya adalah untuk mempermudah petugas kesehatan ketika sedang bertugas di lapangan dalam melakukan penjaringan terhadap orang-orang dengan gangguan mental. Adapun isi Tas Kit tersebut seperti alat cukur, gunting kuku, shampoo, obat-obatan dan alat-alat pemeriksaan kesehatan.
Eni mengungkapkan, kasus ODMK di Kabupaten Muara Enim terbilang cukup tinggi. Dari sasaran penjaringan yang berjumlah 1.290 orang, per Agustus 2023 ini sudah mencapai 973 orang atau 75 persen. Dengan hasil temuan kasus ODMK maupun ODGJ ini, artinya Dinkes Muara Enim bisa melakukan intervensi supaya tidak menimbulkan gangguan di masyarakat dan untuk mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan termasuk di lingkungan keluarganya.
Diketahui, lanjut Eni untuk kasus pasung di Kabupaten Muara Enim masih ditemukan tetapi mulai menurun dari tahun ke tahun. Dimana, sebelumnya para tahun 2022 ada 44 kasus ODGJ yang dipasung, sekarang menurun menjadi 31 kasus ODGJ yang dipasung. Penurunan tersebut karena kita terus aktif mencari ODGJ yang dipasung untuk diobati, sebab ODGJ tersebut bisa diobati dengan dibantu oleh keluarga sendiri dan lingkungan. Oleh itu, dirinya berharap dengan penjaringan yang dilakukan ini bisa mencegah terjadinya kasus pemasungan dan penurunan bila perlu tidak ada sama sekali di Kabupaten Muara Enim.
"Jadi nantinya Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) ini bisa terjaring dan diobati," ungkapnya.
Selain upaya penjaringan ODGJ, jelas Eni, Dinkes Muara Enim bekerja sama dengan instansi terkait juga melakukan upaya-upaya untuk pencegahan dan deteksi orang-orang yang mempunyai kecenderungan terjadinya gangguan jiwa. Misalnya ada anak yang menjadi korban bullying dan ibu-ibu yang mengalami KDRT, itu juga harus diintervensi karena ada kecenderungan untuk mengalami hal-hal yang membuat kondisi mental mereka berubah, termasuk anak-anak yang mengalami kekerasan juga harus kita lakukan pendampingan.
"Dinkes Muara Enim secara program juga menyediakan obat-obat untuk gangguan jiwa, bekerja sama dengan dokter spesialis jiwa dr. Ervana Ikha Yusnita, Sp.KJ. dari RSUD Rabain Muara Enim, turun bersama dengan dokter Puskesmas, dan Tim Penggerak PKK. Dan kami mengajak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan penjaringan ODMK dan ODGJ seperti ini," pungkasnya.
Kemudian, Eni juga mengatakan bahwa masalah penanganan kesehatan seperti ODMK dan ODGJ bukan cuma tugasnya Dinas Kesehatan, namun tugas kita semua dan harus terlibat dalam memecahkan semua permasalahan kesehatan yang ada di Kabupaten Muara Enim, bukan hanya masalah kesehatan fisik saja, tapi masalah kesehatan jiwa ini harus menjadi perhatian, karena ini salah satu Standar Pelayanan Minimal yang ada di Dinas Kesehatan yang menjadi urusan wajib.