Miris, Di Muara Enim Ada Enam Balita Terkena Gizi Buruk
Jumat, 26 Jan 2018 23:05 | 1123
Foto(Ist): Ilustrasi Gizi Buruk
Lentera-PENDIDIKAN.com, MUARAENIM-Sepanjang tahun 2017 tercatat ada enam balita di Kabupaten Muaraenim yang mengalami Gizi Buruk. Kadarnya bahkan mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya terdapat tiga kasus.
Menurut Plt Kadinkes Muaraenim Ujang Suherman didampingi oleh Darmawati Kabid Kesehatan Masyarakat, Jumat (26/1/2018), keenam pasien yang mengalami gizi buruk tersebut adalah pasien rujukan dari berbagai puskesmas di wilayah Muaraenim yang dirujuk ke RSUD HM Rabain Muaraenim. Adapun pasien gizi buruk tersebut berasal dari Puskesmas Muaraenim sebanyak dua pasien yang berasal Desa Tungkal dan Desa kepur. Lalu Puskesmas Tanjung Agung sebanyak satu pasien yang berasal dari desa Pagar Dewa, Puskesmas Gunung Megang sebanyak dua pasien yang berasal dari Desa Penanggiran dan Gunung Megang luar, dan Puskesmas Ujanmas sebanyak satu orang. Namun, dari jumlah tersebut bukan dikategorikan gizi buruk murni yang disebabkan oleh kelaparan, tetapi karena pasien tersebut mengalami sakit yang menyebabkan nafsu makan berkurang sehingga berat badan tidak mengalami peningkatan.
"Keenam pasien gizi buruk tersebut hingga kini tetap di lakukan pengawasan," ujar Ujang.
Dengan adanya temuan ini, lanjut Ujang, ternyata masih ada orang tua yang kurang peka terhadap kesehatan balita, karena gizi buruk bisa timbul bukan dalam jangka pendek dan ada beberapa penyebab yang dapat menimbukan gizi buruk diantaranya orang tua yang kurang peka terhadap pentingnya imunisasi terhadap balita hingga berusia 59 bulan, pola asuh yang salah dan penyakit yang diderita. Untuk meminimalisir timbulnya gizi buruk pihaknya mengambil beberapa langka dan upaya diantaranya menggiatkan program posyandu, pemberian makanan tambahan dan penyuluhan.
Masih dikatakan Ujang, bahwa jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan tahun 2016 yang hanya terdapat tiga pasien gizi buruk, dan peningkatan ini tidaklah terlalu besar dan masih jauh dari target nasional dimana tidak mencapai satu persen dari jumlah balita yang ada di Muaraenim yang berjumlah 69.385 balita.
Oleh karena itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar lebih aktif mendatangi posyandu setiap bulan hingga balita berusia 59 bulan, dan memanfaatkan faskes terdekat jika ada seseuatu yang mencurigakan pada kesehatan anak dapat terditeksi sejak dini, selain itu jika dua bulan berat badan anak tidak naik, orang tua harus peka untuk memeriksakan balita tersebut lebih lanjut ke petugas puskesmas.