Foto(Reza): Pembukaan Sosialisasi Kelembagaan Petani Sub Kegiatan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Petani di Kecamatan dan Desa Dalam Kabupaten Muara Enim
Lentera-PENDIDIKAN.com, MUARA ENIM-Komoditi pertanian salah satu sektor yang terbukti tangguh pada saat wabah Covid-19 melanda dunia dalam menopang perekonomian masyarakat terutama petani.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Muara Enim yang diwakili Staf Ahli Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Herwin Eko Purwanto ST MT pada saat Pembukaan Sosialisasi Kelembagaan Petani Sub Kegiatan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Petani di Kecamatan dan Desa Dalam Kabupaten Muara Enim Tahun 2023 di Hotel Griya Sintesa Muara Enim, Selasa (3/10/2023).
Menurut Eko, bahwa sesuai dengan misi ketiga Pemerintah Kabupaten Muara Enim yaitu meningkatkan ekonomi berbasis sumber daya lokal, salah satunya difokuskan pada pengembangan sektor pertanian. Sektor ini mempunyai peranan sangat strategis bagi perekonomian masyarakat Kabupaten Muara Enim. Demikian juga untuk sub sektor perkebunan, hal ini terlihat dari kontribusi perkebunan terhadap Produk Domestik Regional Bruto melalui devisa ekspor, sumber lapangan kerja, pendapatan petani dan menggerakkan sektor jasa dan upah. Perlu kita ketahui bersama, dalam beberapa tahun terakhir, pembangunan Perkebunan di Kabupaten Muara Enim dengan luas areal Perkebunan 196.828 hektar dengan mayoritas komoditi yang diusahakan adalah tanaman karet, kelapa sawit dan tanaman kopi. Untuk komoditi karet seluas 148.377 hektar dengan produksi 177.297,49 ton, komoditi kelapa sawit rakyat seluas 22.810 hektar dengan produksi 45.851,00 ton dan kopi seluas 23.725,5 hektar dengan produksi 29.176,00 ton.
Terkait dengan hal tersebut, lanjut Eko, Pemerintah Kabupaten Muara Enim sangat fokus dan intens melaksanakan program-program pemberdayaan pada sub sektor perkebunan khususnya tiga komoditi unggulan yaitu karet, kelapa sawit dan kopi yang dilakukan dari sektor hulu dan hilir termasuk peningkatan sumber daya petani pekebun. Untuk mewujudkan pembangunan sub sektor perkebunan perlu juga didukung oleh kelembagaan petani yang kuat, dan handal sebagai pelaku Usaha yang mandiri. Untuk mewujudkan hal itu, perlu didukung dengan peningkatan Sumberdaya petani pekebun, sehingga mampu membangun usaha taninya yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan. Untuk itu peningkatan kapasitas dan kemampuan pelaku utama dan pelaku usaha perkebunan harus ditingkatkan, salah satunya melalui penyuluhan dengan pendekatan dan pembinaan kelembagaan petani yang mencakup penumbuhan dan pengembangan kelembagan petani, sehingga para petani dapat berkumpul menjadi suatu kelembagaan ekonomi petani yang produktif.
Selanjutnya, mata Eko, terkait dengan dilaksanakannya kegiatan sosialisasi kelembagaan petani, ini merupakan Salah satu upaya untuk peningkatan kemampuan lembaga petani pekebun, dengan tujuan sebagai berikut yakni untuk memberikan pengetahuan kepada petani bagaimana cara penumbuhan dan pengembangan kelembagaan petani.
Meningkatkan jumlah kelembagaan petani yang tumbuh dari kelembagaan petani (poktan/gapoktan). Untuk memberikan pengetahuan kepada petani bagaimana proses pembentukan kelembagaan petani. Pemerintah Kabupaten Muara Enim telah dan terus akan mengupayakan berbagai program untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil komoditi perkebunan dengan berbagai macam bantuan maupun pembinaan, dalam rangka untuk meningkatkan hasil produksi komoditi perkebunan yang dilaksanakan melalui Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim.
"Kepada para peserta sosialisasi, ikutilah kegiatan ini dengan sungguh-sungguh sehingga iImu yang diperoleh dapat diterapkan di lingkungan masing-masing," pungkas mantan Kadis PUPR Muara Enim ini.
Ditambahkan Plt Sekretaris Perkebunan Kabupaten Muara Enim Akbar Paripurna bahwa program kelembagaan petani ini adalah kegiatan strategis yang ada di Kabupaten Muara Enim karena menyangkut tentang peningkatan SDM. Jadi selaku kelompok tani ataupun gabungan kelompok tani merupakan salah satu ganda terdepan perekonomian di Kabupaten Muara Enim. Sebab jika melihat dari PDRB Kabupaten Muara Enim sektor pertanian menduduki posisi terbesar ketiga setelah pertambangan dan industri.
"Pas Covid-19 kemarin, hampir semua sektor ambruk tetapi pertanian tetap bertahan menjadi penyelamat. Makanya perwakilan 80 petani Sawit, karet dan Kopi bisa menjadi contoh petani lain," harapnya.