Muara Enim Siapkan 300 Personil Antisipasi Karhutla
Jumat, 27 Jan 2023 13:55 | 266
Foto(Reza): Plt Bupati Muara Enim, Ahmad Usmarwi Kaffah bersama Forkopimda dan pihak terkait meninjau kesiapan tim gabungan mengantisipasi Karhutla
Lentera-PENDIDIKAN.com,MUARA ENIM-Untuk mengantisipasi Kebakaran Hutan Dan Lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Muara Enim, Pemerintah Kabupaten Muara Enim siapkan personil gabungan dan peralatan dalam gelar apel gabungan Karhutla 2023 di halaman Pemkab Muara Enim, Jumat (27/1/2023).
Kegiatan apel dipimpin oleh Plt Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah dan dihadiri oleh Forkopimda serta peserta apel gabungan. Plt Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah mengatakan bahwa musim kemarau di wilayah kabupaten Muara Enim akan mengalami masanya dimana akan ditandai dengan kebakaran hutan dan lahan di beberapa wilayah khususnya yang rawan kebakaran yaitu kecamatan Gelumbang dan Sungai Rotan.
Hal ini perlunya pencegahan dan penanganan yang serius dan segera dari jajaran Polres Muara Enim dan instansi terkait lainnya secara bersama-sama dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Muara Enim. Oleh karena itu dengan dilaksanakannya apel gelar pasukan ini menandakan bahwa jajaran Kabupaten Muara Enim siap dan siaga dalam menghadapi bahaya dan dampak dari kebakaran hutan dan lahan.
Pelaksanaan apel ini juga mengandung maksud dan tujuan untuk menyamakan langkah serta menyatukan tekad untuk saling bahu membahu serta kesiapsiagaan peralatan dan sarana prasarana yang dimiliki dalam rangka menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan yang dimungkinkan akan terjadi di wilayah Kabupaten Muara Enim.
"Polres Muara Enim beserta seluruh instansi terkait harus mampu memberdayakan kekuatan personel dan peralatannya sehingga dapat digerakkan pada situasi apapun dan mampu memberikan yang terbaik dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Muara Enim," ujarnya.
Penanggulan kebakaran hutan dan lahan, lanjut Kaffah tentu memerlukan pemikiran yang matang untuk dapat menentukan langkah-langkah cepat. Sebab langkah cepat tersebut salah satunya adalah dengan kesiapan Polres Muara Enim dan instansi terkait dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Kecepatan dalam pengiriman dan pemberangkatan personel ke lokasi atau wilayah yang membutuhkan penanggulangan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan juga akan menjadi perhatian khusus sehingga akan dengan cepat petugas dapat menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di seluruh wilayah Kabupaten Muara Enim.
Selain langkah di atas, Polri dalam hal ini Polres Muara Enim beserta instansi terkait juga akan dilibatkan dalam penanggulangan tersebut, diantaranya dengan kegiatan penyebaran maklumat, sosialisasi dan mitigasi bahaya kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Muara Enim. Kegiatan-kegiatan tersebut akan rutin dilaksanakan oleh satuan kewilayahan khususnya oleh satuan Binmas melalui Bhabinkamtibmas yang bersinergi dengan BPBD Kabupaten, Babinsa, dan masyarakat peduli api di masing-masing wilayah. Walaupun situasi dan kondisi saat ini masih dalam musim penghujan namun dengan kekuatan yang dimiliki Polres Muara Enim dan instansi terkait mudah-mudahan akan mampu menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
"Kegiatan ini akan menjadi ladang amal dan keikhlasan bagi kita dalam pelaksanaan tugas. Kita semua berkewajiban menjalankan tugas ini sesuai dengan tanggung jawab dan komitmen sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyakarakat yang siap tidak siap harus segera turun ke lapangan dalam Harkamtibmas," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Muara Enim, Abdurrozieq Putra mengatakan bahwa personil yang terlibat dalam kegiatan apel gabungan ini sekitar 300 orang lengkap dengan peralatan dan perlengkapan. Dan dari prediksi BMKG, kemarau kering akan melanda sekitar bulan April - November 2023 seperti yang pernah terjadi pada tahun 2019.
Di Kabupaten Muara Enim, lanjut Abdurrozoeq, sedikitnya ada delapan kecamatan yang rawan Karhutla diantaranya seperti di wilayah Gelumbang, Sungai Rotan, Muara Belida, Gunung Megang, Lubai, Lubai Ulu, Tanjung Agung dan Rambang. Dan daerah yang rawan Karhutla tersebut akan didirikan Posko Karhutla. Karena menanggulangi kebakaran ini sifatnya preventif (mencegah) proaktif dan reaktif, oleh karena itu masyarakat sebagai garda terdepan dan harus turut aktif.
"Delapan titik tersebut, kami respon dengan delapan titik posko penanganan, dengan satu posko induk di kantor BPBD Muara Enim. Untuk perlengkapan di lapangan sudah cukup namun kalau skalanya besar akan ada bantuan dari provinsi yakni seperti waterbombing menggunakan helikopter," pungkasya.