Lentera-PENDIDIKAN.com,MUARAENIM-Diduga mengantuk, angkutan batubara mobil Fuso plat provit B 8027 STL yang dikemudikan oleh Irman Pratama (28) bersama penumpangnya Panji Laksono (23) yang merupakan warga Lampung, oleng sehingga menabrak dan terbalik.
Meski tidak ada jiwa namun mobil sempat menyerempet warung milik Dirmasnyah (40) warga setempat. Kemudian menabrak tiang Telkom dan tiang beton listrik hingga patah serta membuat kemacetan cukup panjang karena kendaraan menutupi sebagian Jalan Umum Lintas Sumatera Desa Tanjung Raja Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Rabu (9/11/2022) sekitar pukul 04.00 WIB.
Dari informasi yang berhasil dihimpun dilapangan, kejadian tersebut bermula ketika mobil Mitsubishi Fuso Plat provit B 8027 STL yang di kendarai oleh Irman Pratama bersama Panji Laksono bermuatan batubara dengan bendera PT Sahala Trans Logistik sebagai perusahaan transportasi angkutan batubara, berjalan dari arah Tanjung Enim menuju Muara Enim. Namun ketika kendaraan melintas dilokasi kejadian, diduga sopir Irman Pratama tiba-tiba mengalami sakit kepala dan kurang konsentrasi sehingga kendaraan tidak terkontrol dan berjalan terlalu kekiri sehingga menabrak atap talangan hujan warung milik Dirmansyah sampai hancur. Melihat hal tersebut, sopir kaget dan langsung membanting stir ke kiri namun kendaraan ternyata menyerempet tiang Telkom dan kendaraan baru berhenti setelah menabrak tiang listrik beton milik PLN sampai patah serta terbalik sehingga batubara berhamburan dipinggir jalan. Akibat terbalik tersebut juga menyebabkan jalanan macet sehingga sangat menganggu aktivitas warga. Dan sekitar pukul 08.00, barulah kendaraan Fuso bisa dievukuasi setelah mengerahkan satu unit ekskavator dengan dibantu aparat lalulintas dan Dishub Muara Enim untuk mengurai kemacetan.
Menurut pemilik warung manisan Dirmansyah (40) warga Desa Tanjung Raja, bahwa pada saat kejadian dirinya sekeluarga sedang tertidur. Tiba-tiba ia mendengar suara keras diluar dan diikuti rumah bergoyang mereka sekeluarga langsung kaget dan terbangun untuk memeriksa keluar rumah. Dan ketika diperiksanya ternyata atap pet warung miliknya sudah rusak dan hancur. Atas hal tersebut iapun langsung mencari tahu penyebabnya dan ternyata truk Fuso angkutan batubara.
"Awalnya saya mengira gempa karena rumah terasa bergoyang-goyang," ujarnya.
Atas kejadian tersebut, Dirmansyah meminta kepada Pemerintah untuk segera mengatur angkutan batubara terutama yang melintasi jalan darat sebab sudah sangat meresahkan warga. Karena selain debu, juga sering membuat kemacetan. Dan yang lebih membahayakan truk angkutan batubara tersebut sering terbalik dan menabrak rumah warga di sepanjang jalan.
"Jadi tidak ada untungnya bagi masyarakat, malah sebaliknya sangat merugikan. Seharusnya mobil angkutan batubara mempunyai jalan khusus batubara," tegasnya.
Kepala Desa Tanjung Raja M Rasyid (48) bahwa masyarakat memang sudah lama mengeluh semenjak adanya angkutan batubara yang melintas jalan umum tersebut. Sebab lebih banyak mudhoratnya daripada manfaatnya mulai dari debu, macet, bising, dan sering menjadi sumber kecelakaan. Sedangkan manfaatnya hampir tidak ada dirasakan oleh masyarakat luas.
"Kami minta untuk diatur sebaik mungkin masalah angkutan tersebut. Dan kami minta setiap hari jalanan disiram sebab jalan kotor dan berdebu," tegasnya.
Sementara itu Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi melalui Kasat Lantas AKP Suwandi, bahwa mobil tersebut milik PT Sahala Trans Logistik sebagai perusahaan transportasi angkutan batubara. Untuk penyebabnya, dari pengakuan sopirnya karena sakit kepala, tetapi diduga kuat karena mengantuk jika melihat kronologisnya. Dan beruntung pada kejadian tersebut tidak ada korban jiwa hanya kerugian material saja. Saat ini, kendaraan dan sopirnya sudah diamankan di Lantas Polres Muara Enim untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Kita periksa dan lakukan tes urine kepada sopirnya. Jika terbukti menggunakan narkoba akan kita proses lebih lanjut," tegasnya.