Ratusan Massa Geruduk Pemprov, Tuntut HD Fasilitasi Pelantikan Wabup Terpilih
Selasa, 10 Jan 2023 11:50 | 619
Foto(Deri): Demonstrasi
Lentera-PENDIDIKAN.com,PALEMBANG - Ratusan massa tergabung dalam perwakilan massa berbagai elemen Kabupaten Muaraenim geruduk kantor Gubernur Sumatera Selatan pada Selasa, (10/1/2023).
Hal tersebut, terungkap, ditenggarai ada nya buntut bentuk kekecewaan dari masyarakat terhadap Gubernur Sumsel H Herman Deru yang diduga terkesan menunda-nunda dalam pelantikan Wakil Bupati terpilih H Usmarwi Kaffa pasca telah di keluarkan nya SK pengangkatan Wakil Bupati Muara Enim terpilih oleh Kemendagri.
" Kami masyarakat Muara Enim sangat kecewa sekali kepada bapak Gubernur Sumsel H Herman Deru. Kenapa, bapak Gubernur terkesan tidak mau untuk melantik pemimpin Definitif kabupaten kami. Padahal, sudah sangat jelas dua SK dari Kemendagri telah di terbitkan untuk di lakukan pelantikan, namun hingga saat ini bapak Gubernur Sumsel terkesan enggan dan mengulur ulur waktu untuk melakukan pelantikan " ujar Junizar ketua aksi dalam unjuk rasa damai pada oratornya di kantor Gubernur Sumsel.
Lanjutnya, Junizar menambahkan, dalam tuntutan pada aksi damai di kantor Gubernur Sumsel tersebut terdapat ada 3 poin tuntutan yang di berikan kepada Gubernur Sumsel H Herman Deru pada aksi unjuk rasa damai tersebut. Diantaranya, yaitu untuk segera melaksanakan perintah dari Kemendagri melakukan dan memfasilitasi dalam pelantikan Wakil Bupati Muara Enim terpilih sisa masa jabatan tahun 2018 sampai dengan tahun 2023 yang tertuang dalam SK tertanggal 27 Desember tahun 2022.
" Kami sangat kecewa sekali kepada bapak Gubernur Sumsel H Herman Deru yang terkesan, trus menunda-munda untuk melakukan pelantikan. Ada apa ini ? Ya, apa bila dalam minggu-minggu ini juga bapak Gubernur Sumsel tidak memberikan jawaban kepastian untuk melakukan pelantikan tentunya kami akan melaporkan perihal ini kepada Kemendagri ," bebernya.
Diwaktu yang sama, di tambahkan oleh Ketua Forum Komunikasi Pemuda Muaraenim Bersatu (FKPMB) Muara Enim Rezano Vivando biasa akrab di sapa Evan, mengungkapkan senada apa yang telah di sampaikan oleh ketua orator dalam aksi penuntutan tersebut. Menurutnya, kenapa Gubernur Sumsel H Herman Deru terkesan seolah-olah menunda-nunda dalam pelantikan wakil Bupati Muara Enim terpilih.
" Yang jelas kami orang awam terhadap masalah Hukum, kalau memang dalam pelantikan Wabup cacat hukum, ya tidak mungkin Kemendagri membolehkan untum melakukan pemilihan pada waktu itu dan sekarang pun SK pelantikan nya sudah keluar. Dan kami juga berharap, kepada bapak Gubernur yang terhormat yang kami sayangi untuk segera melakukan perintah yang di berikan oleh Kemendagri yaitu melakukan perintah Pelantikan ," tukasnya.
Sementara itu, dikesempatan yang sama Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel Ir SA Supriono, MM menyampaikan, Seyogya Gebernur Sumsel H Herman Deru ingin menjumpai dan bertatap muka secara langsung kepada Demonstran. Namun, lanjutnya, Ia mengungkapkan Bapak Gubernur Sumsel sedang berada di Jati Nangor dalam rangka memenuhi undangan yang terjadwalkan.
" Beliau menyampaikan permohonan maaf tidak bisa bertemu, karena beliau sedang berada di luar daerah yaitu Jati Nangor mendampingi bapak Mendagri. Untuk segala tuntutan yang di sampaikan oleh masyarakat akan kami sampaikan oleh bapak Gubernur nanti ," ungkapnya.
Ditambahkan Sekda Provinsi Sapriono perihal pelantikan Wakil Bupati Muara Enim tepilih seyogya nya sudah di jadwalkan oleh bapak Gubernur sumsel dan pasti nya akan di lakukan sesuai jadwal yang di lakukan oleh bapak Gubernur.
" Ya, bapak gubernur seyogya nya sudah menjadwalkan dalam pelantikan pak Wabup Muaraenim. Mohon bersabar mudah-mudahan dalam waktu dekat akan kami sampaikan ," pungkasnya.
Dalam pantauan di lapangan nampak terlihat sejumlah ormas tergabung mendukung dan mengawal dalam pelantikan Wakil Bupati Muara Enim terpilih sisa masa jabatan periode 2018 -2023 tersebut terdiri Ormas Pemuda Pancasila, Ormas FKPMB, Ormas Badar, GP Ansor, Ormas Grib, FKPPI, Organda dan sejumlah LSM serta perwakilan masyarakat seluruh kecamatan kabupaten Muaraenim di awali dengan membaca surah yasin kemudian di lanjutkan, menyampaikan aspirasi di kantor Gubernur Sumsel.