Siswa Bernama Unik Asal Muaraenim Bercita-cita Jadi Gamer
Rabu, 20 Okt 2021 18:05 | 957
Foto(Reza): ABCDEF GHIJK Zuzu alias Adebz siswa kelas 7.7 SMPN 1 Muara Enim
Lentera-PENDIDIKAN.com,MUARA ENIM-SIswa SMP asal Muaraenim Bernama ABCDEF GHIJK Zuzu alias Adebz siswa kelas 7.7 SMPN 1 Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, bercita-cita ingin jadi gamer dan youtuber.
"Idolah saya adalah club Chelsea. Saya juga senang main game dan ingin jadi Youtuber," ujar anak pasangan Zulfahmi dan Zuhro Liani ini di Kampung IV, Desa Ujan Mas Baru, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Muara Enim, Rabu (20/10/2021).
Menurut Zuzu alias Adebz, bahwa mempunyai nama unik tersebut sebenarnya memang ada rasakan malu karena kadang-kadang sering diolok-olok teman. Namun setiap diolok-olok dirinya tidak pernah marah hanya memilih diam. Apalagi orangtuanya terus memberinya support untuk tegar menerima dengan nama yang telah diberikan.
"Kawan-kawa akutu kadang-kadang ado yang manggil ABC, tapi ado jugo yang manggil Zuzu dan Adebz. Kalu Adebz panggilan dirumah. Tapi aku lebih senang dipanggil dengan nama Adebz," ujarnya malu-malu didampingi ibunya.
Masih dikatakan Adebz, bahwa adapun cita-citannya adalah menjadi pemain bola kaki dan gammers. Selain itu, ingin mencoba menjadi Youtuber meski belum ada Youtube sendiri.
Sementara itu ayah Adibz yakni Zulfahmi bahwa pemberian nama tersebut memang sudah lama diniatkannya sekitar lima tahun sebelum menikah. Ide tersebut timbul ketika dirinya sedang asyik mengisi Teka Teki Silang (TTS) pada tahun 2009. Kemudian terlintaslah untuk memberikan nama anaknya dengan nama yang unik dengan filosofi ingin anaknya menjadi ahli Lingustik (bahasa).
Ketika menikah dan mempunyai anak, ketika nujuh hari lahiran sempat menjadi kontroversial di keluarga besarnya, karena dirinya akan menamakan anaknya ABCDEF GHIJK. Namun dirinya sudah bulat tekadnya akan menamakan anaknya ABCDEF GHIJK sehingga keluarga besarnya akhirnya meneimanya. Kemudian anaknya diberikan namanya ABCDEFGHIJK Zuzu. Kata Zuzu adalah gabungan nama Zulfahmi - Zuhro
"Memang anak aku katanya sering diolok-olok. Makanya aku selalu berikan semangat untuk bangga dengan nama tersebut. Aku ingin anak aku besarnya bisa jadi ahli bahasa," ujar ayah tiga anak ini yang sehari-harinya berprofesi sebagai penjahit ini.