Tiga Hari Tenggelam Juniardi Berhasil Ditemukan

Foto(Reza): Tim Basarnas gabungan bersama masyarakat melakukan evakuasi korban tenggelam di Sungai Enim area Jembatan Enim III Muara Enim.
Lentera-PENDIDIKAN.com,MUARAENIM-Setelah menghilang tenggelam lebih dari 3 x 24 jam, akhirnya Juniardi (37) warga Sleman, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, ditemukan sudah menjadi mayat. Meski sudah ditemukan namun evakuasi mayat memakan waktu sekitar 2,5 jam karena tersangkut dan sulitnya proses evakuasi di bahwa pondasi pemecah arus dekat Jembatan Enim III, Desa Karang Raja, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Senin (18/9/2023) sekitar pukul 16.30 WIB.
Dari pengamatan dan informasi dilapangan, sekitar pukul 13.00, mayat Juniardi ditemukan pertama kali oleh Dediansyah (39) warga Sleman yang melakukan pencarian bersama rekan-rekannya dan tim Basarnas gabungan. Setelah itu, ia langsung memberitahukan ke rekan-rekannya dan tim Basarnas gabungan. Kemudian salah seorang rekannya bernama Sailandri (39) mengikat kaki korban dengan tali supaya lokasi mayat diketahui dan tidak lepas lagi sebab mayat tersebut tersangkut kayu dan besi pondasi ditambah kondisi air yang keruh sehingga susah melihat didalam air.
Karena lokasi jauh ke dalam bawah pondasi sekitar lima meteran, akhirnya menggunakan selang oksigen namun evakuasi belum membuahkan hasil sebab medannya sangat sulit. Akhirnya diputuskan untuk melakukan evakuasi mayat melalui samping pondasi. Setelah berjibaku sekitar 2 jam, akhirnya evakuasi tersebut berhasil dan mayat langsung dimasukkan dalam kantong jenazah dan dibawa ke kediaman Korban di Desa Sleman untuk langsung dimakamkan karena kondisinya sudah membengkak dan mengeluarkan aroma tidak sedap.
Menurut Dediansyah (39) dan Sailandri (39), bahwa awalnya ia mengetahui jika salah seorang warga Desa Sleman ada yang tenggelam. Kemudian iapun langsung secara sukarela untuk ikut melakukan pencarian. Dan setelah beberapa jam melakukan pencarian dengan menyelam iapun secara tidak sengaja memegang kaki korban dan langsung memberitahu rekan-rekan letak lokasi korban.
Dan ketika ditanya bagaimana keseharian korban, lanjut Dediansyah, bahwa korban orangnya baik dan bergaul. Pekerjaan sehari-harinya bertani dan serabutan seperti dirinya. Kalau untuk mencari ikan, korban juga sudah biasa dan cukup handal.
"Korban orangnya baik, buktinya ketika mencari ikan untuk adat Bebiye ia ikut. Sebab itu sukarela siapa yang mau saja, tidak ada ajakan mau paksaan. Adat Bebiye itu adat gotong royong di desanya jika ada hajatan," ujarnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Muara Enim Abdurrozieq, membenarkan jika ada warga yang hilang tenggelam di Sungai Enim, dan sudah ditemukan. Saat ini, jenazah korban sudah berhasil di evakuasi dan langsung dibawa oleh ambulan ke kediaman korban untuk segera dimakamkan.
"Tadi evakuasinya yang sulit karena mayat tersangkut dan kondisi gelap sehingga sulit melakukan evakuasi, tapi alhamdulilah berhasil," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa Junardi alias Sadok warga Desa Sleman, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, tiba-tiba menghilang ketika sedang mencari ikan bersama 14 rekannya. Korban diduga tewas tenggelam saat mencari ikan di area Jembatan Enim III, Sungai Enim, Desa Karang Raja, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Jumat (15/9/2023) sekitar pukul 21.00. Dan setelah dilakukan pencarian selama tiga hari akhirnya korban berhasil ditemukan Senin (18/9/2023) sekitar pukul 13.00 dalam kondisi meninggal dan baru berhasil dievakuasi selama 2,5 jam atau sekitar pukul 16.30. Saat ini, jenazah korban sudah dimakamkan di Desa Sleman.
Penulis : Reza Pahlawan
Editor : Muhammad Uzair
Tag : Muara Enim