Foto(Ist): Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy
Lentera-PENDIDIKAN.com, JAKARTA- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menegaskan, agar semua pengelola keuangan di lingkungan Kemendikbud, tidak main-main dengan anggaran yang dikelolanya. Sebab semua praktik-praktik kebocoran harus sedini mungkin dihindari, dan tidak gampang memberikan permakluman.
"Tahun ini saya akan bentuk satuan khusus untuk mengecek realisasi tahun 2017," tegas Muhadjir dalam Rapat Koordinasi (rakor) Pengelola Keuangan, di Jakarta, Kamis (25/1/2018).
Seperti dikutip dari situs www.kemdikbud.go.id, Menteri menekankan, dampak anggaran pemerintah yang dipergunakan oleh satuan kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) harus bisa memberi nilai positif bagi kepentingan masyarakat luas.
"WTP saja tidak cukup untuk Kemendikbud. Tugas kita adalah bagaimana anggaran dapat kita pastikan betul-betul mencapai tujuan, yaitu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat melalui sektor pendidikan," ujar dia.
Dalam pembukaan Rakor Pengelola Keuangan tersebut, Mendikbud mengapresiasi kerja sama semua pihak atas prestasi Kemendikbud meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama empat tahun berturut-turut. Selain itu apresiasi disampaikan atas capaian realisasi anggaran Kemendikbud di tahun 2017 yang mencapai 97,10% dari pagu sebesar Rp. 37,96 triliun. Capaian tersebut di atas rata-rata nasional yang hanya mencapai 91,01%, serta merupakan capaian tertinggi yang pernah diraih Kemendikbud.