Diduga Eksekutif-Legislatif Kurang Harmonis, DPRD OKU Didemo Mahasiswa
Sabtu, 8 Jul 2023 15:15 | 755
Foto(Pratikno): Aksi demonstrasi
Lentera-PENDIDIKAN.com,OKU-Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia ( KAMMI) mendatangi kantor DPRD Oku untuk berorasi menyampaikan tuntutan mereka atas beredarnya berita penggembokan kantor DPRD Oku beberapa hari yang lalu.
Dalam orasinya, korlap aksi, Rizki Hanifa membacakan tuntutannya yakni:
Meminta oknum DPRD bersikap profesional sebagai wakil rakyat dan tidak selalu membuat kegaduhan di Oku 2. Meminta oknum DPRD Oku bertanggung jawab atas penutupan gedung DPRD Oku tanpa alasan, karena gedung DPR merupakan gedung rakyat bukan gedung pribadi atau pun tempat berkumpulnya preman yang tidak berpendidikan. 3. Meminta DPRD Oku menjadi problem silver bukan selalu menjadi trouble maker 4. Jika penutupan gedung DPRD dan hilangnya kursi DPRD dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab maka aparat hukum harus memproses hukum pelaku penutupan gedung DPR dan atas hilangnya kursi di gedung DPRD. 5. Jika oknum DPRD Oku terus membuat kegaduhan dan selalu mementingkan kepentingan pribadi mereka maka kami akan mengajukan mosi tidak percaya dengan DPRD Oku.
"Selanjutnya, kami meminta anggota DPRD Oku bisa memberi informasi terkait penggembokan kantor DPRD beberapa hari yang lalu agar tidak terjadi kegaduhan di kabupaten Oku ini dan agar kejadian ini tidak ditunggangi kepentingan pribadi agar roda pemerintahan dikabupaten Oku bisa berjalan baik," jelas Hanifa.
Para demonstran kemudian diterima di komisi I. Anggota DPRD OKU, Mirza Gumai mengatakan, legislatif dengan ekskutif ini kurang harmonis.
"Akibatnya tidak harmonis nya hubungan ini maka terjadi proses politik. contoh, datang kesini bawa peraturan perda dan surat carut marut untuk dibahas kesini tidak berguna bawa be kursi untuk apa datang kesini sampai saat ini kami tidak terima hal tersebut. Contoh Ibarat kan kamu punyo istri sekedar bercerita di aku tadi gawikan kakakmu sobeklah dan luka mengakibatkan pendarahan di selakangannyo dan dijahit dengan 6 sampai 4 jahitan ini ada unsur kriminal dan dilaporkan ke polisi ini kan ada unsur pidana nyo mengganggu urusan pribadi orang lain, seperti itu juga proses politik pak Karno bisa mengguncang PBB dengan perwakilan nya kita di PBB dibawa ke rapat senator bisa mengguncang dunia, berarti hebat pak Karno dijaman itu," kata dia.
Sementara, anggota DPRD OKU Sahril Elmi menambahkan, akibat tidak harmonisnya antara ekskutif dan legislatif di kabupaten Oku yang kurang harmonis sehingga terjadi proses politik hingga permasalahan ini berlanjut.
"Jawabnya adalah proses politik dikabupaten Oku Masi berlanjut dan masi berjalan< pungkas Elmi.