Foto(Ist): Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Ir H Achmad Hafisz Tohir, saat menjadi pembicara dalam acara penyerahan beasiswa oleh BI, Rabu (19/9/2018).
Lentera-PENDIDIKAN.com,PALEMBANG-Sejak tahun 2014, Bank Indonesia (BI) wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) telah menyalurkan beasiswa kepada kurang lebih 320 orang mahasiswa berprestasi, baik dari UNSRI dan UIN Raden Fatah. Penyerahan beasiswa tahun 2018 ini, digelar di Aula BI Sumsel, Rabu (19/9/2018).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel, Rudi Khairudin, mengatakan, beasiswa Bank Indonesia tahun 2018 ini disalurkan kepada 50 orang mahasiswa Unsri dan 50 orang mahasiswa UIN Raden Fatah. Upaya ini, sebagai peran Bank Indonesia untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa, yang merupakan amanat konstitusi.
“Hari ini, BI menyerahkan beasiswa kepada 100 mahasiswa berprestasi terpiIih dari UNSRI dan UIN Raden Fatah. Program ini bantuan biaya kuIiah tanpa ikatan dinas kepada mahasiswa jenjang sarjana (S1) yang memiliki prestasi akademik dan aktivitas sosial kemasyarakatan,” katanya.
Pada tahun ini, pihaknya memberikan beasiswa sebesar Rp 1 juta per bulan per mahasiswa, Iebih besar dibandingkan tahun sebeiumnya yang sebesar Rp 750 ribu per bulan per mahasiswa kepada 80 orang mahasiswa. Untuk mewadahi potensi penerima beasiswa BI yang beragam, baik dari sisi disipIin iImu dan keterampilan (keahIian) yang dimiIiki, Bank Indonesia membentuk komunitas Generasi Baru Indonesia atau GENBI untuk menghimpun para penerima beasiswa.
Komunitas ini akan menjadi tempat mereka berinteraksi, serta melatih tanggung jawab untuk meIaksanakan berbagai aktivitas sosial kemasyarakatan. Tidak hanya memberikan beasiswa, Bank Indonesia wilayah Sumsel juga mengelar seminar kepemimpinan dengan nara sumber orang asli Sumsel yang telah sukses.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Ir H Achmad Hafisz Tohir, saat menjadi pembicara menyampaikan kondisi Indonesia saat ini, kemudian mengajak agar generasi milenial ini mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
“Saat ini, Indonesia masih kekurangan wirausaha, mahasiswa kini sudah waktunya untuk menjadi pengusaha, sehingga tidak hanya berperan untuk dirinya sendiri namun juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan,” katanya.
Dia menasehatkan, agar kaum milenial lebih tekun dan fokus terhadap tujuan.
“Masih banyak waktu untuk menjadi lebih baik, dan menentukan pilihan. Jangan setengah-setengah, bangun sesuatu yang menjadi pasion yang dimiliki,” ucapnya.