Foto(Ist): Gubernur IndoMS Wilayah Sumbagsel, Prof. Dr. Ratu Ilma Indra Putri, M.Si.
Lentera-PENDIDIKAN.com,PALEMBANG-Masih rendahnya pemahaman matematika tingkat tinggi bagi siswa, karena belum siapnya para tenaga pengajar dan rendahnya komitmen sekolah untuk memberi ruang pada pengajar mengembangkan kemampuan mereka. Hingga belum bisa memberi pemahaman yang maksimal dalam kegiatan belajar-mengajar terutama penerapan matematika tingkat tinggi di sekolah.
Hal itu dikatakan Gubernur IndoMS Wilayah Sumbagsel, Prof. Dr. Ratu Ilma Indra Putri, M.Si kepada lenterapendidikan.com. Menurut Ratu Ilma, perlu komitmen bagi sekolah terutama kepala sekolah dan guru untuk dapat mengembangkan pemahaman matematika tingkat tinggi tersebut.
“Perlu komitmen kepala sekolah dan guru, hingga kesiapan tenaga pengajar dan metode yang terapkan teraplikasi dalam kegiatan belajar-mengajar, khususnya pada penggunaan latihan soal HOTs yang dapat menuntun siswa berfikir analisis dan kreatif,” jelas Ratu Ilma Indra Putri.
Dia menjelaskan, rendahnya kemampuan memahami matematika tingkat tinggi menyababkan ketertinggalan para siswa untuk dapat bersaing di dunia global. Hal ini, jelas dia, harusnya menjadi PR penting bagi sekolah dan guru.
“Karena diharapkan, guru itu mampu untuk memahami, mendesain, dan mengembangkan pembelajaran yang mampu membuat siswa paham dan terbiasa dengan matematika tingkat tinggi melalui latihan soal HOTs yang menuntut siswa utk berpikir analisis dan kreatif,” tegas dia.
Dia menilai, sebenarnya pemerintah telah berupaya mengembangkan pentingnya berfikir kreatif dan analisis lewat kurikulum 2013 yang di revisi. Dan berbagai asosiasi profesi matematika juga, tambah dia, terus melakukan berbagai upaya dalam rangka mengembangkan matematika tingkat tinggi agar di pahami oleh para guru.
“Untuk bisa sejajar dengan negara lain yang Pendidikannya lebih maju, sulit memprediksinya. Karena hal itu tergantung guru dan kemampuan siswa. Oleh karena itu kami akan membuat camp matematika di Sumsel,” terangnya.