KH Maruf Amin Pastikan Nahdlatul Ulama All Out Menangkan Jokowi
Jumat, 11 Jan 2019 13:00 | 1897
Foto(Yanti): Cawapres Maruf Amin, bersama pimpinan ponpes Sabilul Hasanah, KH Mudaris SM dalam peresmian Posko dan Pelantikan Pengurus Rumah Kiai Maruf Amin (KMA) Provinsi Sumsel, serta silaturahmi dan Ramah Tamah para Kiai dan Ulama se Sumsel yang digelar di Hotel Swarna Dwipa, Jumat (11/1/2019).
Lentera-PENDIDIKAN.com,PALEMBANG-Cawapres RI KH Maruf Amin memastikan, Nadhlatul Ulama akal all out untuk memenangkan cawapres nomor urut 1, Jokowi-Maruf Amin dalam pilpres nanti. Hal itu dikatakan KH Maruf Amin dalam peresmian Posko dan Pelantikan Pengurus Rumah Kiai Maruf Amin (KMA) Provinsi Sumsel, serta silaturahmi dan Ramah Tamah para Kiai dan Ulama se Sumsel yang digelar di Hotel Swarna Dwipa, Jumat (11/1/2019). Hadir dalam acara tersebut yakni KH. Mudaris SM, yang merupakan pimpinan pondok pesantren Sabilul Hasanah Banyuasin.
Maruf Amin menegaskan, dirinya berterima kasih KMA nasional dan Sumsel yang sudah membentuk koordinator di seluruh wilayah.
"Banyak yang bertanya kenapa Maruf Amin mau menjadi cawapres. Padahal saya sudah menjadi Ketua NU. Saya didesak ulama untuk maju. NU tidak benar mengitimidasi, apalagi mengancam.NU menawarkan, kalau pak Jokowi memilih cawapres dari NU. Maka NU akan all out mendukung Jokowi. Saya bersyukur karena yang dipilih Kiai jadi Cawapres," ujarnya.
Maruf menuturkan, para pemimpin di Indonesia banyak yang berlatar belakang santri, seperti Gubernur Jatim adalah seorang santriwati.
"Saya doakan nantinya Presiden kedepan adalah santri dari Sumsel. Saya dan Jokowi adalah perpaduan nasionalis dan ulama Islam," katanya.
Sementara itu, Koordinator Rumah Kiai Maruf Amin Pusat, KH Ahmad Bagja mengatakan, persemian posko dan pelantikan pengurus rumah KMA Provinsi sudah dilakukan di 20 provinsi.
"Kami targetkan akhir Februari terbentuk diseluruh Indonesia.Saya minta pengurus KMA ini melawan hoaks. Aplikasinya sudah ada, dimasjid mana orang yang membikin hoaks kita tangkal. Kita ingin menjaga kiai, dari hal yang tidak bermoral. Jokowi dan Maruf Amin adalah simbol umaro dan ulama," bebernya.
Menurut Bagja, tidak ada daerah yang tidak ada NU. Momentum ini untuk menyatukan NU.
"Kita punya kekuatan, itu yang menyatukan bangsa, menegakkan bangsa. Itu tidak boleh diinjak. Kita harus menjaganya. Kita tidak hanya relawan, kita sedang menjaga bangsa dan keutuhan NKRI, " pungkasnya.
Penulis : Yanti Effendi,S.Kom Editor : Muhammad Uzair