Foto(Reza): warga Lebuay Bandung Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat, kembali melakukan aksi putar balik kendaraan angkutan batubara di jalan lintas nasional Muara Enim - Lahat
Lentera-PENDIDIKAN.com,MUARA ENIM-Geram dengan limbah dan debu angkutan batubara, warga Lebuay Bandung Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat, kembali melakukan aksi putar balik kendaraan angkutan batubara di jalan lintas nasional Muara Enim - Lahat.
Dari pemantauan dilapangan, aksi putar balik angkutan batubara dimulai sekitar pukul 18.00. Puluhan warga Lebuay Bandung melakukan penyetopan dan pemutarbalikan seluruh angkutan batubara tanpa terkecuali. Sampai hari kedua Rabu (22/3/2023), aksi masih terus berlanjut akibatnya ratusan truk angkutan batubara tertahan di dalam kota Muara Enim memadati eks terminal regional Muara Enim, rumah makan dan ruas jalan Lintas Sumatera sehingga membuat pengguna jalan lain kesal karena jalan menjadi menyempit akibat setengah badan jalan tertutup kendaraan angkutan batubara jenis dumptruk Fuso.
Menurut tokoh masyarakat Lebuay Bandung Hermanto mengatakan bahwa aksi dilakukan atas tindaklanjut aksi sebulan yang lalu, sebab setelah tiga kali mediasi yang dilakukan Polres Lahat ternyata tidak ada titik temunya. Atas hasil tersebut akhirnya kami kembali menggelar aksi damai putar balik seluruh angkutan batubara tanpa terkecuali sampai ada tuntutan kami dipenuhi.
"Aksi kami ini akan terus kami gelar sampai tuntutan kami dipenuhi," tegasnya.
Dikatakan, warga hanya meminta pihak perusahaan membersihkan limbah dan debu yang diakibatkan angkutan batu bara dengan cara menyapu dan melakukan penyiraman setiap hari, namun pihak perusahaan hanya menyanggupi dua kali sehari.
"Kami tetap akan bertahan, kita lihat siapa yang tahan. Kalau perusahaan jelas akan rugi, kalau kami menuntut keadilan meski pengorbanan harus meninggalkan pekerjaan. Kami bukan mau kaya tetapi perhatikan keluhan kami, coba yang punya pemilik perusahaan posisinya menjadi kami," pungkasnya.
Hal senada dikatakan Yadi (40) bahwa dirinya yang ada usaha kelontongan sangat terganggu sekali dengan adanya angkutan batubara yang melintas dipemukimannya. Sebab debu-debu selalu mengotori jualannya hingga pembeli kadang-kadang malas membeli.
"Kami.sehari sampai 10 kali menyapu dan membersihkan debu. Kalu untuk pernapasan memang sudah tidak sehat lagi sepertinya," pungkasnya.
Kapolres Lahat, AKBP S Kunto Hartono melalui Kapolsek Merapi, AKP Herman Akhiri mengatakan bahwa sebelumnya sudah dilakukan mediasi di Polres Lahat namun titik temu antara keduanya (Masyarakat dan Perusahaan) tidak ada, maka sore ini, diketahui ada aksi spontanitas masyarakat Lebuay Bandung yaitu memutar balik angkutan Batubara yang datang dari arah Muara Enim.
Untuk malam ini, terpantau belum ada pihak perusahaan yang hadir, kata dia, pihaknya melakukan pengawalan untuk memastikan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan konsentrasi terhadap jalur utama lalu lintas tetap lancar.
"Harapannya antara perusahaan dan warga bisa bertemu untuk menyatukan persepsi, setidaknya ada 5 sampai 6 perusahaan yang dituntut oleh masyarakat untuk melakukakan penyiraman dan penyapuan terhadap debu-debu aktivitas angkutan Batubara yang melintas di jalan raya ini," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan warga kelurahan Lebuay Bandung Kecamatan Merapi Timur kabupaten Lahat menggelar aksi damai terkait mobilitas angkutan Batubara yang melintas di jalan nasional, yang menghubungkan Muara Enim-Lahat, tepatnya di Kelurahan Lebuay Bandung, Senin (27/2/2023).