Lentera-PENDIDIKAN.com, MUARA ENIM-Peristiwa naas dialami seorang bujangan bernama Prayoga Pangestu (22) warga Kelurahan Tungkal, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim ini. Diduga terjatuh saat pergi bekerja mengendarai sepeda motor Yamaha Mio BE 6107 PP, korban tewas terlintas Dump Truck Fusoq BE 9118 AV yang dikemudikan oleh Sidarta Gautama (45) di Jalan Lintas Muara Enim - Tanjung Enim Dusun 6, Desa Karang Raja, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Jumat (27/1/2023).
Menurut Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi didampingi Kasat Lantas AKP Suwandi, membenarkan adanya kejadian Laka Lantas yang melibatkan Mobil Dump Truck fuso BE 9118 AV dengan sepeda motor Yamaha Mio BE 6107 PP di di Jalan Lintas Muara Enim - Tanjung Enim. Sebelumnya kejadian, korban yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan PT. Pelawe Jaye sebagai subkon PT. Bukit Energi Service Terpadu (Best) dengan profesi sebagai Cleaning Service seperti biasa akan bekerja dengan menaiki sepeda motor berjalan dari arah Muara Enim menuju Tanjung Enim.
Saat motor korban berada dilokasi kejadian, diduga sepeda motor yang dikemudikan korban tersebut oleng dan terjatuh sendiri. Dan dalam waktu yang bersamaan dari arah belakang datang mobil dump truck hino BE 9118 AV yang dikemudikan oleh Sidarta Gautama. Karena jaraknya terlalu dekat, sopir Dump Truck kaget dan tidak mampu mengerem atau membuang setir sehingga kendaraan menabrak dan melindas korban hingga meninggal dunia ditempat dengan kondisi kepala pecah. Sedangkan supir Dump Truk selamat dan tidak terluka sedikitpun.
"Anggota telah mengamankan barang bukti mobil dan sopir dump truk. Sedangkan korban sudah dibawa ke rumah sakit dan diserahkan ke pihak keluarga korban untuk dimakamkan," ujarnya.
Sedangkan menurut Dedi (40) salah seorang kerabat korban mengatakan bahwa untuk kronologisnya ia belum tahu namun yang pasti korban akan bekerja dan tahu-tahunya dikabarkan lakalantas dan meninggal dunia dilokasi kejadian.
"Korban ini hanya dua bersaudara dan masih bujangan. Jadi praktis tinggal sama orangtuanya," pungkasnya singkat dengan tegar.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi ke Komisaris PT Pelawe Jaye, Sapril yang didampingi Direktur Utama PT Pelawe Jaya Irawansyah, mengatakan bahwa benar korban adalah karyawannya, dan sampai saat ini korban sudah bekerja di perusahaannya sekitar 6 bulan, sebagai Cleaning Service di PT Best. Korban bekerja setiap pagi, berangkat dari Tungkal (rumah) menuju tempat kerja di Tanjung Enim. Ketika ditengah perjalanan atau tepatnya didekat jembatan Samad Muara Enim tiba-tiba terjadi lakalntas.
"Kami selaku penanggungjawab, manajemen akan bertanggungjawab penuh dan menyelesaikan segala urusan yang berhubungan dengan hak-hak korban sebagai karyawan," pungkasnya.