Foto(Reza): Dihadang banjir bandang, ratusan truk dan kendaraan bertonase besar terjebak banjir.
Lentera-PENDIDIKAN.com,MUARA ENIM-Gara-gara dihadang banjir bandang, ratusan truk dan kendaraan bertonase besar terjebak banjir. Pasalnya, beberapa titik Jalinsumteng Muara Enim - Tanjung Enim terendam banjir akibat meluapnya sungai Enim dan beberapa anak Sungainya, Minggu (26/6/2022).
Dari pengamatan di lapangan, tampak ratusan kendaraan yang di dominasi truk dan angkutan batubara bertonase besar antri berbaris sekitar 2 km baik dari arah Tanjung Enim maupun sebaliknya. Hal ini terjadi, akibat beberapa titik Jalinsumteng seperti di Desa Lingga dan Kelurahan Pasar Tanjung Enim teredam banjir akibat luapan sungai Enim sehingga warga menjadikan jalan raya untuk evakuasi barang-barang elektronik dan kendaraan sebab jalan merupakan satu-satunya dataran tinggi yang belum terendam banjir. Air sudah mengenangi jalan sekitar pukul 02.00 dan baru surut sekitar pukul 08.00. Namun kendaraan bisa berjalan merayap sekitar pukul 09.00 WIB.
"Kami sudah terjebak macet sekitar pukul 03.00 tadi dan sampai sekarang pukul 08.00 belum bisa jalan," ujar Agus salah satu sopir truk batubara.
Menurut Agus, air yang menggenangi jalan raya cukup tinggi sehingga para pengendara takut terjebak ketika memaksakan melintas di titik jalan yang terendam banjir. Selain itu, di desa Lingga banyak warga yang meletakkan barang berharga ditengah jalan karena pemukiman mereka terendam banjir.
"Kami maklum, warga menutup jalan sebab mereka tidak ada tempat evakuasi. Memang kalau dipikirkan rugi, kami rugi waktu jelas, tapi ini musibah. Kami juga prihatin," ujarnya.
Hal senada dikatakan Alpian salah satu sopir AKAP, bahwa awalnya dirinya bingung macet oleh apa. Dan ketika setengah jam berlalu, kami baru tahu jika kemacetan akibat banjir. Dimana, sebagian warga terutama terkena banjir melakukan evakuasi seluruh barang-barang berharganya terutama kendaraan roda dua dan elektronik ke badan jalan aspal sehingga otomatis menutupi jalan.
"Kami dari pukul 05.00 tadi terjebak macet. Kami belum tahu kapan bisa jalan," pungkasnya.