Gudang BBM Ilegal Terbakar, Tiga Orang Tewas Terpanggang
Senin, 19 Des 2022 14:20 | 691
Foto(Reza): Petugas Kepolisian dari Polres Muara Enim sedang melakukan olah TKP
Lentera-PENDIDIKAN.com,MUARA ENIM-Diduga akibat konsleting listrik, gudang BBM Ilegal minyak mentah olahan (pertalite) dari Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin milik Endang (35) warga Dusun III, Desa Cinta Kasih, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim terbakar. Akibatnya tiga orang tewas terpanggang karena tidak bisa menyelamatkan diri di dusun III, desa Cinta Kasih, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muara Enim, Senin (18/12/2022).
Adapun ketiga korban tersebut adalah Hendra alias Coing (25) warga Dusun III, Desa Cinta Kasih, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muara Enim (Supir Mobil Carry Minibus diduga berisi BBM Ilegal dari Sekayu), Arianto (50) warga warga Dusun III, Desa Cinta Kasih, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muara Enim (Supir Mobil Pick Up Grand Max yang sedang bongkar muat) dan Rama (21) warga Jambi tinggal di Desa Cinta Kasih (Keluarga dari Pemilik Gudang Endang).
Dari informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, kejadian tersebut berawal pada saat Mobil Pick Up Grand Max yang dikemudikan Arianto sedang melakukan bongkar muat BBM ilegal dari Sekayu dengan menggunakan mesin pompa air. Diduga terjadi konsleting dan menimbulkan percikan api yang kemudian menyambar BBM ilegal jenis Pertalite yang ada di lokasi tersebut sehingga mengakibatkan tiga orang tewas dan mobil hangus terbakar di lokasi tersebut. Melihat hal tersebut, wargapun beramai-ramai mencoba melakukan pemadaman dan memanggil kendaraan PBK, sekitar pukul 09.30 barulah api bisa dipadamkan setelah delapan unit mobil padam kebakaran turun.
Kades Cinta Kasih H Samson Ali mengatakan bahwa pihaknya sudah berkali-kali menghimbau kepada masyarakat baik didalam acara-acara untuk tidak menimbun BBM, apalagi dirumah-rumah sebab itu sangat berbahaya. Namun kami sebagai perangkat desa mempunyai keterbatasan dalam pelarangan-pelarangan seperti itu. Kedepan pihaknya akan terus melakukan himbauan dengan cara menyurati dan mendatangi lokasi-lokasi penimbunan.
Dan pihaknya juga kesulitan untuk mengetahui lokasi penimbunan BBM ini sebab warga tidak mau memberitahu. Namun dengan kejadian ini pihaknya akan lebih intens lagi sehingga kedepan tidak terulang lagi yang merenggut korban jiwa.
Sementara itu, Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi mengatakan bahwa gudang BBM Ilegal ini, sebenarnya sudah kita jadikan target operasi Ilegal drilling, namun pada saat itu sempat tutup tidak ada aktivitas. Dan ketika mereka beroperasi kembali dan akhirnya terjadilah ledakan dan terbakar yang menyebabkan tiga korban jiwa.
"Akibat peristiwa ini perkiraan kerugian mencapai ratusan juta rupiah karena seluruh gudang, sebagian dapur rumah, 2 unit mobil carry dan pick up juga ikut terbakar berikut isinya semua hangus terbakar," jelasnya.
Saat ini, lanjut Kapolres, pihaknya sedang melakukan pengejaran pemilik gudang dan mudah-mudahan segera ditangkap dan diamankan untuk bisa diproses lebih lanjut. Untuk para korban sudah dibawa ke puskesmas, dan para keluarganya sudah mengidentifikasi sebagai anggota keluarganya masing-masing. Dan ketiga korban semuanya meninggal ditempat. Kegiatan bisnis ilegal ini dari informasi yang didapat sudah berlangsung sekitar satu tahun. Selama ini, jarang ada temuan dan tidak ada laporan masyarakat mengenai aktivitas penimbunan minyak ilegal di wilayahnya.
"Setau kami, rumah ini merupakan tempat tinggal dan tidak dikontrakkan," pungkasnya.
Atas kejadian ini, sebagai tindaklanjut kita akan bersama-sama dengan Pemerintahan Kecamatan dan Pemerintahan Desa untuk menyampaikan himbauan secara door to door dan memasang spanduk baik secara preventif dan preemptif.