Jelang Nataru, Telur, Ayam dan Cabe, Merangkak Naik
Rabu, 21 Des 2022 14:25 | 454
Foto(Reza): Menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru), Satgas Pangan Pemkab Muara Enim Inspeksi Mendadak (Sidak) harga bahan pokok
Lentera-PENDIDIKAN.com,MUARA ENIM-Menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru), Satgas Pangan Pemkab Muara Enim Inspeksi Mendadak (Sidak) harga bahan pokok dan tanaman pangan yang mulai merangkak naik. Sidak tersebut dilakukan di Pasar Tanjung Enim, Gelumbang dan Muara Enim.
Dalam Inspeksi Mendadak (Sidak) Tim Ketahanan Pangan tersebut dipimpin oleh Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Feriyanto mengatakan bahwa dari hasil pantauan di lapangan di tiga pasar yakni Pasar Tanjung Enim, Muara Enim dan Gelumbang terkait ketersedian pangan dan harganya pada umumnya masih dalam keadaan normal. Untuk stok kebutuhan sembako dan pangan menjelang Nataru, masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, kalau pun ada kenaikan masih dalam tahap wajar, karena menjelang Nataru ada beberapa pedagang yang memang memanfaatkan momen tersebut.
"Meski ada yang naik sedikit yang terpenting ketersediaan Sembako cukup sampai tahun baru nanti," ujarnya usai melaksanakan Sidak di pasar Inpres Muara Enim, Rabu (21/12/2022).
Dikatakan Feriyanto, ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan seperti telur, Ayam dan Cabe Keriting. Namun meskipun naik tidak terlalu signifikan dan masih wajar. Seperti harga Ayam dari Rp 32 ribu perkg menjadi Rp 30 ribu perkg, Telur dari Rp 28 ribu perkg menjadi Rp 30 ribu perkg dan Cabe Keriting dari Rp 40 ribu perkg - menjadi Rp 45 ribu perkg. Kenaikan telur dan ayam ini dari pengakuan pedagang, karena faktor cuaca dan BBM, karena ongkos angkut telur dari distributor kepada pedagang.
Salah satu pedagang ayam potong Rosmi (45) pedagang pasar inpres Muara Enim mengatakan, kenaikan ini selalu terjadi setiap menjelang hari raya dan hari besar akibat kebutuhan konsumen meningkat dan pasokan sedikit. Untuk harga daging ayam memang berangsur naik sejak tanggal 17 Desember 2022, namun kenaikan tersebut diakuinya secara bertahap. Dan sebulan terakhir dirinya mampu menjual sekitar 150 kg daging ayam perhari untuk para pelanggan tetap dan ditambah pembeli lainnya. Pasokan daging didapat dari daerah Pagar Alam dan Lubuk Linggau, ada juga yang dari daerah lainnya.
"Kenaikan dirasakan bertahap, kadang Rp 1- Rp 2 ribu, tidak ada kendala terhadap pasokan daging, hanya saja seiring naiknya harga tentu ada pihak yang diberatkan," katanya.
Hal senada juga Pedagang Telur Agus (51) membenarkan menjelang Nataru beberapa Sembako mulai naik. Kenaikan harga telur tersebut salah satunya penyebabnya karena pasokan telur banyak dikirim ke Jawa dan memasok BLT Warung Desa.
"Harapannya jangan dinaikkan lagi, karena pedagang pun tidak menginginkannya," ujarnya.