Kabut Asap Karhutla, Dewan Minta Disdik Liburkan Sekolah
Kamis, 19 Okt 2023 21:05 | 389
Tampak kabut asap tebal menyelimuti kota Muara Enim yang mengancam kesehatan masyarakat.
Lentera-PENDIDIKAN.com,MUARA ENIM-Akibat kabut asap yang semakin tebal yang disebabkan oleh kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) menyelimuti Kota Muara Enim beberapa hari terakhir, Komisi IV DPRD Kabupaten Muara Enim meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muara Enim untuk mengeluarkan Surat Edaran (SE) untuk meliburkan sekolah sampai kualitaa udara kembali normal.
Dari pengamatan dilapangan, Kamis (19/10/2023), kabut asap terlihat dan terasa mulai pagi hari hingga menjelang malam dengan aroma terbakar. Kondisi udara yang tidak sehat tersebut tentunya berpengaruh pada kesehatan khususnya pada pernafasan dan mata perih sehingga harus menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Muara Enim untuk mengantisipasi meningkatnya kasus inpeksi saluran pernafasan (ISPA) khususnya dikalangan pelajar.
"Kita harus waspada terhadap kabut asap ini yang disebabkan kebakaran lahan dan hutan melihat kualitas mutu udara sudah tidak sehat dan mengkhawatirkan yang sangat rentan ini terjadi infeksi saluran pernafasan tersebut adalah anak-anak,” jelas Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Muara Enim Jonidi SH.
Menurut Jonidi, kasus masyarakat Muara Enim yang terkena Ispa cukup tinggi baik yang diakibatkan debu batubara hingga ditambah oleh asap Karhutla. Oleh karena itu, Komisi IV DPRD Kabupaten Muara Enim meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muara Enim untuk mengambil langkah cepat dalam menyikapi kualitas udara yang tidak sehat melalui mengeluarkan Surat Edaran (SE).
Salah satunya proses belajar mengajar di sekolah dilaksanakan dalam ruangan dengan mengurangi aktivitas di luar kelas. Kemudian setiap peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan diwajibkan menggunakan masker dan pemunduran jam belajar atau diliburkan selama kondisi kualitas udara benar-benar bagus.
"pihaknya hari ini akan mengundang Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Lingkungan Hidup untuk rapat koordinasi terkait kabut asap di Muara Enim sudah mengkhawatirkan. Kita akan mengusulkan alternatif mengurangi aktivitas di luar kelas, baik peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan diwajibkan menggunakan masker dan pemunduran jam belajar atau di liburkan,” jelas Jonidi.
Dirinya menghimbau kepada masyarakat baik dan orang tua untuk memastikan anak-anaknya memakai masker saat ke sekolah. Selain itu, wali murid juga dihimbau agar terus memantau aktivitas anak-anaknya supaya terhindar dari penyakit Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA).
“Anak-anak wajib memakai masker karena situasi udara saat ini sudah tidak sehat, jadi bekali dengan masker supaya tidak terkena ISPA. Dan para guru mengarahkan anak didikanya untuk tidak beraktivitas diluar ruangan,” imbuhnya.
Selain pemerintah, lanjut Jonid, orang tua atau wali murid. Pihaknya sekolah untuk lebih peduli menjaga lingkungan sekitar supaya anak-anak murid tidak menghirup asap. Kurangi kegiatan aktivitas diluar ruangan karena pagi hari itu kabut asap sangat tebal dan tidak sehat.