Mas'ud Masih Belum di Temukan, Pencarian Tunggu Tim Khusus Pertamina
Minggu, 12 Jun 2022 15:15 | 576
Foto(Reza): Tim SAR PTBA, Polsek Lawang Kidul, INAFIS Polres Muara Enim, masyarakat dan keluarga korban melakukan pencarian korban di sumur minyak yang diduga tempat korban terjatuh.
Lentera-PENDIDIKAN.com,MUARA ENIM-Mas'ud (37) warga Sungai Dua, Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Muba, dilaporkan keluarganya hilang. Meski diduga tewas keracunan didalam eks sumur minyak di daerah Desa Darmo, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, dan sudah berulangkali dilakukan pencarian, namun keberadaannya masih menjadi misteri, Minggu (12/6/2022).
Menurut Hasrul Efendi yang merupakan kakak sepupu korban mengatakan bahwa pada tanggal 21 Mei 2022, salah satu teman korban bernama Diki menelpon istri korban bernama Ita dan mengabarkan bahwa korban lagi sakit kritis di sumur tempat dia bekerja yang ada di Desa Darmo, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim. Setelah mendengar kabar tersebut istri korban dengan ditemani dua tetangganya langsung berangkat ke tempat korban bekerja. Setelah sampai di sana ternyata di lokasi kejadian tempat dia bekerja tidak ditemukan satu orangpun akhirnya mereka pulang. Setelah mereka pulang kami pihak keluarga berdiskusi dan akan melakukan pencarian kembali mulai tanggal 23-5-2022 sampai tanggal 5-6-2022.
"Adik saya itu, bekerjanya bertiga bersama Dedi dan Diki keduanya warga Kabupaten Pali. Dan sekarang keduanya menghilang, di telepon tidak aktif lagi, didatangi ke rumahnya kata keluarganya tidak ada dirumah, padahal kami ingin memastikan kondisi korban terakhir berada dimana, biar tidak simpang siur," ujar Hasrul yang merupakan Ketua Tim Pencarian dari pihak keluarga korban ini.
Kemudian, lanjut Hasrul, pada tanggal 5-6-2022, kami menemukan berkesimpulan untuk melakukan pencarian ke dalam sumur tempat dia bekerja. Karena sumurnya berisi air, kami langsung berinisiatif mengeringkan sumur itu dengan cara menimba dengan ember, setelah kering kami mulai menusuk nusuk sumur itu dengan kayu dan serampang. Setelah beberapa jam melakukan pencarian, kami menemukan potongan kain dan potongan daging kecil serta di sertai bau busuk yang menyengat.
"Setelah berdiskusi dengan keluarga kami langsung menghubungi Kades Darmo lewat telepon dan memberitahukan penemuan kami tadi agar supaya Kades Darmo juga melaporkan ke pihak Polsek Lawang Kidul Tanjung Enim," tambah dia.
Tidak lama kemudian, anggota Polsek Lawang Kidul di temani dengan kades Darmo serta Babinsa desa Darmo langsung ke Tempat Lokasi Kejadian (TKP). Setelah ke TKP tim Polsek Lawang Kidul menyimpulkan bahwa besok tanggal 6-6-2022 akan melakukan evakuasi jenazah tersebut dengan di bantu oleh tim SAR PTBA sebab di dalam sumur galian tersebut banyak mengandung gas metan dan minyak mentah. Dan ketika dilakukan pencarian, ternyata tim SAR PTBA tidak sanggup dan atas petunjuk pihak Polsek Lawang Kidul menyarankan agar meminta bantuan kepada tim SAR Pertamina Prabumulih dengan cara Kepala desa Darmo menulis surat kepada tim SAR Pertamina Prabumulih yang di tembuskan ke kecamatan Lawang Kidul dan disampaikan kepada Pemda Muara Enim agar supaya di sampaikan ke Pertamina Prabumulih.
"Kami berterimakasih kepada semua pihak yang berupaya membantu meski korban belum ditemukan. Dan kami mohon bantuan Pemkab Muara Enim untuk menyampaikan surat tersebut ke Pertamina. Kami sekarang hanya bisa menunggu," harapnya.
Ketika dikonfirmasi ke Kapolres Muara Enim AKBP Aris Rusdyanto, melalui Kapolsek Lawang Kidul Iptu Yogie S Hasyim dan Kanit Reskrim Guntur, membenarkan adanya laporan kehilangan dari keluarga Mas'ud yang melaporkan bahwa Mas'ud belum pulang atau hilang.
Dan menurut isteri mas'ud, dia mendapat informasi dari temannya yang mengabarkan bahwa suaminya sedang kritis masuk angin di sumur minyak desa Darmo. Dan pihaknya, baru mendapatkan laporan kehilangan tersebut pada tanggal 5/6/2022, dan langsung berkoordinasi dengan tim Rescue PTBA untuk melakukan olah TMP. Pada tanggal 6/6/2022 tim Polsek Lawang Kidul bersama tim SAR PT BA dan keluarganya menuju TKP untuk melakukan penelitian disekitar sumur tersebut dengan memakai peralatan dari PTBA, tetapi tidak terlihat dugaan yang mencurigakan, hanya tercium bau minyak dan gas diduga cukup berbahaya, dan melihat lumpur dari dalam sumur.
"Tim rescue PTBA sudah mencoba masuk ke dalam sumur, namun gas nya cukup berbahaya maka diurungkan. Kita gunakan alat pengukur gas, dan hasilnya sangat tinggi dan berbahaya," jelasnya.
Karena tidak memungkinkan, maka pihaknya berkoordinasi dengan pihak Pertamina via telpon untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dengan tenaga ahli dibidang minyak dan gas. Karena lokasi sumur minyak tersebut bukan berada di wilayah kerja Pertamina, maka disarankan permohonan permintaan bantuan harus melalui pemerintah desa, pemerintah kecamatan dan Pemkab Muara Enim yang ditujukan ke Pertamina.
"Sampai saat ini orang yang hilang tersebut belum diketahui keberadaannya. Walaupun laporan keluarganya mengatakan kemungkinan mas'ud masuk sumur. Tim Polsek dan tim SAR PTBA sudah melakukan olah TKP namun belum diketahui kepastiannya," jelas Kapolsek.
Ditambahkan Aiptu Guntur, adapun kedalaman sumur tersebut sekitar 5 meter dengan diameter lebar 1,5 meter dan tinggi 1 meter yang lokasi berdekatan dengan sumur bor minyak tersebut. Diduga sumur tersebut dibuat fungsinya untuk memisahkan antara minyak dan air.