Foto(Reza): Rumah warga terendam di kecamatan Lawang Kidul dan Kecamatan Muara Enim.
Lentera-PENDIDIKAN.com,MUARA ENIM-Akibat tingginya intensitas hujan, di sejumlah wilayah di kabupaten Muara Enim khususnya di wilayah Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, ratusan rumah terendam banjir. Bahkan beberapa titik rusa jalan lintas Sumatera Tengah (Jalinsumteng) Terendam banjir sehingga ratusan kendaraan bertonase besar harus rela antri menunggu debit air turun, di wilayah Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Minggu (26/6/2022).
Dari pantauan di lapangan, banjir mulai mengenangi pemukiman warga sekitar pukul 00.30 di beberapa kecamatan Lawang Kidul dan sebagian Kecamatan muara Enim. Hal tersebut dikarenakan sebelumnya sebagian di wilayah Kabupaten Muara Enim terutama di bagian hulu diguyur hujan dari sabtu hingga Minggu malam.
Akibat intensitas hujan yang cukup tinggi hingga membuat sejumlah anak sungai dan Sungai Enim meluap hingga menyebabkan banjir yang merendam pemukiman di beberapa wilayah kecamatan Lawang Kidul seperti di Talang Gabus, Desa Keban Agung, Desa Lingga, Desa Tanjung Raja dan sekitarnya. Sedangkan di Kecamatan Muara Enim banjir juga menggenangi pemuka di Desa Karang Raja. Air mulai memasuki pemukiman warga sekitar pukul 00.30 WIB, dengan kedalam bervariasi dari sebatas dua mata kaki hingga 2 meter dan baru sekitar pukul 06.00 WIB air mulai surut.
Menurut Rohaida (40) warga Tanjung Raja, bahwa banjir kali ini cukup besar, sebab banjir terakhir terjadi sekitar tahun 2015. Terlihat dari batas banjir yang menggenangi rumahnya sekitar 1,5 meter padahal berada dipinggir jalan. Kebetulan rumahnya panggung dan barang-barang elektroniknya sudah ia naikkan ke atas sehingga lebih aman.
"Meski rumah panggung, saya tetap was-was dan tidak tidur semalaman, takut banjirnya naik lagi," ujarnya
Lain halnya dengan Ustad Muslim Solihin (40) warga Desa Lingga, kebetulan rumahnya Depok tidak bertingkat, sehingga ketika banjir datang otomatis membuat barang-barangnya badan terendam banjir. Baru kali ini, banjir cukup besar setelah tahun 2015.
"Kami minta bantuan pemerintah untuk dapur umum, karena alat masak basah semua," harapnya.