Foto(Deri): Mobil Tronton B 9267 TEJ terperosok dan merusak pagar Taman Pertamina di Jalan Sudirman, Kota Muara Enim
Lentera-PENDIDIKAN.com,MUARA ENIM-Gara-gara panik takut ditabrak Kereta Api Babaranjang, Sudar (40) warga Ciamis, Jawa Barat yang mengendarai Mobil Tronton B 9267 TEJ yang mengangkut alat berat spontan banting kendaraan hingga terperosok dan merusak pagar Taman Pertamina di Jalan Sudirman, Kota Muara Enim, Minggu (22/5/2022).
Dari pengamatan di lapangan, terlihat beberapa anggota Satlantas Polres Muara Enim tengah mengatur arus lalu lintas dipintu perlintasan Kereta Api untuk menghindari kemacetan. Pasalnya, selain jalan tersebut adalah Jalinsumteng yang padat, juga sebagian bodi kendaraan trailer menutupi badan jalan sehingga jalan menyempit. Bahkan sebagian besi untuk ban bagian belakang terpaksa dipotong karena dikhawatirkan ketika KA melintas akan terkena KA.
Menurut Sudar, bahwa ia mendapat tugas untuk mengangkut alat berat dari Jakarta dengan tujuan ke Lahat. Ketika kendaraan melintas dilokasi kejadian pas ditengah-tengah rel double track KA, ia berkonsentrasi untuk melewatkan tali kabel listrik supaya tidak tersangkut dengan alat berat yang dibawanya. Ketika sedang menyetir, tiba-tiba keneknya setengah berteriak bahwa ada KA yang akan melintas sebab melihat dari sorotan lampu dan ditambahi dengan suara klakson KA. Mendengar dan melihat hal tersebut ia terkejut dan panik, lanjut Sudar, ia sambil berpikir untuk cepat-cepat menyelamatkan diri dengan mengklason kendaraan jenis Trailer yang juga mengangkut alat berat didepannya. Karena kendaraan tersebut berjalan santai, iapun mencoba membanting kendaraannya ke kiri jalan untuk lepas dari rel namun ketika kendaraan berada dibahu jalan ternyata semen penahan got tidak kuat sehingga ambruk dan mobilpun menimpa pagar taman Pertamina.
Setelah kejadian, sambung Sudar, ternyata KA Babaranjang yang dikiranya akan menabraknya tidak melintas dijalur Palembang - Lahat yang dilintasinya, namun di jalur Palembang - Tanjung Enim yang sebenarnya tidak ke arahnya. Ia juga sempat berpikir mengapa pintu perlintasan tidak ditutup kalau memang ada KA yang akan melintas, tapi mengira juga takutnya penjaga pintu perlintasan tertidur.
"Saya benar-benar panik, apalagi lampu dan diklakson berkali-kali, dikira benar-benar mau menabrak. Saya minta dibuat petunjuk atau bagaimana sehingga sopir tidak salah paham lagi," harapnya.