SMB IV Minta Agar Kembangkan Pariwisata, Narasi Sejarah dan Budaya di Sumsel Lebih Dikuatkan
Lentera-PENDIDIKAN.com,PALEMBANG-Untuk memajukan pariwisata dengan menggunakan budaya yang ada ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya narasi sejarah dan budaya di Sumsel terutama di Palembang yang masih sangat kurang sehingga kedepan perlu di kuatkan lagi.
Akibatnya orang kadang bertanya untuk apa kita datang ke Palembang , karena kalau seperti kunjungan ke Bali orang bisa mendapatkan paket parwisata sehingga orang berwisata ke Bali aman dan nyaman.
“ Baik tempat wisata , cerita –cerita misalnya sejarah songket , ngobeng itu narasi-narasinya masih belum diketahui masyarakat secara luas,” kata Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja SH M Kn saat menjadi narasumber dalam seminar nasional kebudayaan dan pariwisata yang merupakan rangkaian dari kegiatan Festival Bukit Segutang Hulu Melayu tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Forum Pariwisata dan Budaya (Forwida) di auditorium Universitas Terbuka (UT) Palembang, Selasa (7/5/2024).
Selain itu perlunya promosi dan menggunakan sapta pesona harus di jalankan di Sumsel dan harus dipergunakan dalam meningkatkan pariwisata di Sumsel terutama pariwisata yang berbasis sejarah dan budaya.
“ Untuk merealisasikan semua ini semua stekholder dalam masyarakat berkewajiban untuk melaksanakannya, memang banyak yang harus dilakukan pemerintah dalam memajukan pariwisata di Sumsel termasuk peran serta masyarakat, harus bersinergi antara masyarakat dan pemerintah wisata budaya dan sejarah ini karena kalau hanya mengandalkan peran pemerintah tanpa ada peran masyarakat mungkin program kerja pemerintah tidak berjalan, karena itu harus ada animo dan kebutuhan masyarakat juga,” katanya.
Budayawan Sumsel Dr Zulkhair Ali mempertanyakan dimana posisi pariwisata di Sumsel saat ini, kendala apa yang dihadapi dalam menjalankan pariwisata di Sumsel serta kelebihan potensi pariwisata di Sumsel.
“ Kita harus tahu posisi pariwisata Sumsel dimana saat ini, karena kendala-kendala pariwisata di Sumsel ini harus di sikapi,” katanya.
Tokoh pariwisata Sumsel Toni Panggarbesi menilai Sumsel memiliki potensi pariwisata yang dapat di kembangkan .
“ Karena itu keterlibatan kabupaten kota guna ikut memajukan pariwisata di Sumsel ini sangat penting dalam pengembangan pariwisata di Sumsel ,” katanya.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Sumatera Selatan Kristanto Januardi mengatakan, kegiatan kebudayaan dan pariwisata akan meningkatkan dan memutar roda perekonomian di Sumsel terutama di ekosistim seni dan budaya.
Sehingga menurutnya semua komponen masyarakat harus bersama-sama ikut memajukan pariwisata di Sumsel.
Sedangkan Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Dr Restu Gunawan MHum mengatakan, dalam konteks Undang-undang Cagar Budaya dan Undang-undang Pemajuan Kebudayaan ada proses pengembangan dan pemanfaatan.
Selama ini objek pemajuan kebudayaan yang kaitannya dengan kedua undang-undang itu kita lebih cenderung melindungi, pengembangan dan pemanfaatannya, terutama pada pemanfaatannya kaitannya untuk ketahanan budaya, diplomasi, penelitian dan pendidikan, kesejahteraan masyarakat masih sedikit. Dan yang tidak kalah pentingnya bagaimana menyambungkan situs cagar budaya dengan objek pemajuan budaya dengan aspek yang lain.
Penulis : Redaksi
Editor : Muhammad Uzair
Tag : Pemerintahan