Ini 4 Guru dan 8 SIswa SMP MUBA Yang Terpilih Belajar ke Australia
Kamis, 18 Okt 2018 17:20 | 1611
Foto(Ist): Para guru dan siswa yang belajar di Australia.
Lentera-PENDIDIKAN.com,MUBA- Sebanyak empat orang guru dan delapan orang tenaga pendidik terpilih belajar ke Margaret River Senior High School Australia. Empat guru itu diantaranya, guru SMP Negeri 1 Sungai Lilin Widya Hartini, guru SMP Negeri 1 Sungai Lilin Masitoh, Guru SMP Negeri 1 Babat Toman Husnita, guru SMP Negeri 1 Babat Toman Sri Ningsih.
Sedangkan siswa SMP yang dikirim yakni, siswi SMP Negeri 1 Sungai Lilin Aulia Arindita, siswi SMP Negeri 1 Sungai Lilin Putri Nur Erina, siswi SMP Negeri 1 Babat Toman Nabila Hartina, siswi SMP Negeri 1 Babat Toman Dely Aulia, siswi SMP Negeri 1 Babat Toman Iqliyatul Aulia, siswa SMP Negeri 1 Sungai Lilin Yogi Pratama, siswa SMP Negeri 1 Sungai Lilin Alfritz, dan siswa SMP Negeri 1 Babat Toman Arif Gunawan. Direktur PSF-SDO Gusman Yahya mengatakan, program LSP sudah diterapkan di 130 negara maju dan salah satunya di Kabupaten Musi Banyuasin.
"Sengaja kami memilih Kabupaten Muba karena komitmen Kepala Daerah-nya untuk meningkatkan kualitas pendidikan sangat getol, terlebih lagi SDM tenaga pendidik yang ada di Muba sangat mumpuni untuk melaksanakan program LSP," terangnya.
Lanjutnya, diharapkan kepada 4 guru dan 8 siswa-siswi terpilih belajar ke MRSHS tersebut nantinya dapat mengimbaskan ilmu pengetahuan yang diperoleh ke tenaga pendidik dan peserta didik di Kabupaten Muba.
“Kunjungan studi SMPN 1 Sungai Lilin dan SMPN 1 Babat Toman ke Margaret River Senior High School, Perth ini merupakan kesempatan emas untuk mempelajari bagaimana siswa disini belajar baik di dalam ataupun di luar kelas. Bukan hanya siswa, para guru juga diberikan kesempatan untuk mendalami penerapan belajar aktif dan sistem pengelolaan sekolah publik mandiri di Australia," urainya.
Dijelaskan, dalam kegiatan kunjungan sekolah ini, 8 siswa mengikuti kegiatan sehari-hari siswa di Margaret River Senior High School (MRSHS) sejak pagi hingga sore hari.
"Mereka dipasangkan dengan siswa MRSHS dan belajar di kelas, bergaul dengan sesama siswa serta mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Sedangkan 4 guru yang berkunjung mengikuti sesi yang sudah dipersiapkan antara lain diskusi dengan tim manajemen sekolah serta observasi kegiatan belajar mengajar di MRSHS," jelasnya.