Sekretaris Disdik Palembang Bantah Lakukan Pungli Seragam ke Kepsek dan Bantah Minta Transport Saat
Lentera-PENDIDIKAN.com,PALEMBANG-Sekretaris Disdik Palembang Arianto dengan tegas membantah kabar yang beredar adanya pungli pembelian baju seragam dan spanduk dalam peringatan hari guru dan HUT Korpri. Selain itu, Arianto juga membatah keras kabar yang beredar dia meminta transport saat melakukan pengawasan dana BOS ke sekolah.
Hal tersebut diungkapkan Arianto saat diwawancarai diruang kerjanya, Kamis (15/12/2022). Arianto mengatakan, pada peringatan hari Guru ada beberapa perlombaan yang digelar yang diikuti guru dan siswa. Karena tidak ada anggarannya, maka dalam pelaksanaannya ada sponsor. Selain itu, ada juga bantuan dari PGRI.
"Untuk baju seragam, itu kita tawarkan ke sponsor untuk baju seragam. Karena itu bagus dan sifatnya pribadi. Untuk baju tersebut, ternyata kepala sekolah pengen baju itu. Untuk pelaksanaan kegiatan gerak jalan, dan gowes sepeda itu jelas penganggarannya," ujarnya.
"Untuk pelaksanaan kegiatan gerak jalan, dan gowes itu ada bantuan dari Sosro, Alumni SMAN 3 Palembang ,ada bantuan dari perorangan yang mencapai Rp 10 juta. Bahkan ada juga bantuan doorprise dari sponsor lainnya," tambahnya.
Sedangkan untuk baju, sambung Arianto, Kepsek yang ingin baju seragam itu tentu membayar. Sebab tidak ada anggarannya.
"Jumlah panitia ada 150 orang. Kami tidak bisa membagi baju seragam itu kepada Kepsek, jadi itu dana pribadi dari Kepsek. Karena ini kegiatan bersama, maka dana yang dikumpulkan juga gotong royong dari donatur," ucapnya.
"Untuk Kepsek tidak kita wajibkan membeli seragam baju itu. Yang galak bae, sebab saat kami membagikan baju seragam dengan panitia ternyata ada Kepsek yang mau dan tertarik dengan baju seragam itu. Jadi kita minta dana untuk pembuatan baju seragam itu, dan membantu baju untuk panitia. Itu tidak ada paksaan," tegasnya.
Mengenai imbauan membuat ucapan, dia menuturkan, itu juga sebagai bentuk apresiasi dalam memperingati Hari Guru.
"Kita tidak memaksa. Itu juga ada edaran dari Kominfo," tuturnya.
Ketika ditanya soal sidak yang sering dilakukan ke sekolah, Arianto membantah dilakukan setiap hari.
"Sidak itu setahun sekali ke sekolah. Tujuannya untuk review anggaran dana BOS, karena itu menjadi tanggung jawab kita. Tidak ada kewajiban Kepsek memberi transport. Kita datang dari tim manajemen dana BOS, pengawas, dari bidang, jadi bentuknya tim," katanya
"Juknisnya memang ada seperti itu. Kita melakukan pengawasan internal penggunaan dana BOS disekolah. Kemudian, baru pengawasan dilakukan tim dari Inspektorat dan BPKP," tandasnya.
Sebelumnya beredar berita, pada peringatan Hari Guru Kepsek diwajibkan oleh sekdin Disdik Palembang membeli baju kaos Rp.250.000 per lembar. Selain itu, pada peringatan HUT KORPRI sekolah diwajibkan beli spanduk 150.000 per lembar. Selain itu, Kepsek mengeluh karena Sekretaris Disdik Palembang tiap hari sidak dan setiap pulang minta transport.
Penulis : Yanti Effendi,S.Kom
Editor : Muhammad Uzair
Tag : sekolah