SMAN18 Bekerjasama Dengan Telkomsel Terapkan Aplikasi Skul id
Sabtu, 20 Jul 2024 10:35 | 330
Foto(Yanti): Kepala SMA Negeri 18 Palembang H. Heru Supeno
Lentera-PENDIDIKAN.com,PALEMBANG-SMA Negeri 18 Palembang telah melakukan kerjasama dengan Telkomsel untuk menerapkan aplikasi Skul id. Ada banyak kelebihan menggunakan aplikasi Skul id ini diantaranya adalah pembelajaran secara digital dan absensi secara digital.
Kepala SMA Negeri 18 Palembang H. Heru Supeno, S.Pd.,M.Si mengatakan, SMA negeri 18 Palembang sudah menjalankan MPLS selama 3 hari berturut-turut. "Jadi MPLS yang kita jalankan di sekolah itu sesuai dengan Permendikbudristek nomor 18 tahun 2016 . Di situ memuat tentang pemberian materi Anti Bullying, Anti kekerasan, anti kekerasan seksual dan intoleransi. Kemudian ada juga Permendikbudristek nomor 46 tahun 2023 tentang pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan sekolah. Jadi kita ada program gerakan sekolah sehat yaitu sehat jiwa. Kita angkat dalam MPLS kita tahun ini," ujarnya saat diwawancarai, Jumat (19/7/2024).
Selain itu, disitu juga ada materi bagaimana menciptakan sekolah yang aman dan nyaman. Yakni aman dari gangguan dari luar dan juga dari dalam.
"Nyaman itu proses belajarnya baik guru dengan siswa itu mendapatkan kenyamanan. Dari materi ini kita sampaikan kepada siswa itu sesuai dengan panduan materi lain juga banyak juga pengenalan sesama mereka, pengenalan kepada guru, pengenalan pada lingkungan sekolah. Kemudian visi dan misi sekolah dan juga bagaimana anak itu proses belajar mengajarnya di sekolah ini," tambahnya.
Lebih lanjut Heru menjelaskan, tahun ini di SMA Negeri 18 Palembang ada program yang namanya Skul id. Program Skul id ini adalah program unggulan Telkomsel yang baru di uji coba di dua pulau yaitu Pulau Sumatera dan pulau Jawa.
"Dari beberapa sekolah yang dia survei baik di Palembang maupun di luar Palembang hanya SMA negeri 18 yang menurut Telkomsel bisa menjalankannya. Karena untuk bisa melaksanakan aplikasi Skul id, maka sekolah harus memenuhi syarat berbagai hal yang harus dipenuhi terutama daya listriknya yang cukup, ruaangan digitalnya memenuhi standar Telkomsel. Kemudian sinyalnya juga harus kuat, SDM gurunya juga harus bisa disiapkan atau mampu. Kemudian ada kebijakan sekolah yang mendukung program itu," bebernya.
"Kita bekerjasama dengan Telkomsel itu sudah sejak kemaren, sudah kita kembangkan kerjasama dan sudah kita launching dan sekarang tinggal pelaksanaannya. Di tahun pelajaran 2024-2025 siswa baru SMA negeri 18 sudah menggunakan proses pembelajaran berbasis digitalisasi dengan menggunakan aplikasi Skul id," tambah Heru.
Kenapa harus menggunakan aplikasi Skul id? Karena dengan aplikasi Skul id itu proses pembelajaran mutakhir yang dikembangkan oleh Telkomsel untuk mempermudah guru dan siswa melakukan proses belajar mengajar dan juga untuk mempermudah administrasi guru.
"Jadi absensi tidak lagi manual sesuai cukup selfie maka akun Dia akan terpantau oleh kita selfie-nya, jadi absen digital. Kemudian untuk siswa dan guru dilatih untuk mandiri. Jadi siswa menerima tugas dan ujian itu melalui aplikasi dan ujian itu bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Jadi guru menyampaikan hari ini kita ada ujian, ulangan pakai aplikasi itu bisa dikerjakan di rumah, itu salah satu keunggulan aplikasi itu. Jadi aplikasi Skul id itu adalah aplikasi mutakhir saat ini. Sebelumnya kita ada kelas maya atau hybrid. Jadi kita tinggal menyesuaikan saja. Jadi ada pengembangan sedikit. Dan itu terpantau ke orang tua siswa itu begitu dia selfie masuk di aplikasi kita laporannya langsung ke orang tua. Tulisannya anak bapak ibu ada di sekolah saat siswa pulang," bebernya.
Ketika ditanya awak media terkait SDM di sekolah untuk menerapkan aplikasi Skul id, Heru menernagkan, guru di SMAN 18 sudah berpengalaman. "Karena guru Kita sudah melaksanakan kelas maya. Jadi guru kita bisa menggunakan aplikasi itu," ucapnya.
Heru juga mengungkapkan, pihaknya menyampaikan kepada siswa baru bahwa sekolah tidak menyelenggarakan dan tidak mengorganisir untuk seragam sekolah.
"Sekolah memiliki tata tertib dan kami sosialisasikan silakan pakaian cari sendiri untuk dijahit sendiri kalau mampu, atau kalau ingin ke langganan sekolah saya kasih tahu tempatnya. Kalau ada saudaranya bisa menjahit silahkan dijahit ditempat saudaranya sendirim Kalau bisa seragam itu warnanya mirip juga sama. Dia orang tua di tahun ini lebih fleksibel. Kalau belum ada uang tidak dipaksa silakan menggunakan pakaian yang lama. Itu kami belikan keleluasaan kepada orang tua untuk pakaian siswa baru ini," tuturnya.
"Sini menggunakan tanjak karena kearifan lokal. Karena kita tidak bisa membangun tanjak di kantor ini, karena keterbatasan. Kaka kita realisasikan anak-anak memakai tanjak. Silahkan beli dimana saja boleh tanjak itu," bebernya.
Heru menuturkan, pihaknya mengembangkan antara integritas, kecerdasan dan sikapnya itu akan menyatu attitude-nya di dalam perform dan penampilan sehari-hari dari cara bicaranya komunikasinya dan ilmunya.
"Jadi menyatu antar integritas, pengetahuan sikap kepribadian anak itu harus menyatu, itu harapan pemerintah. Kita tidak mau anaknya pintar tapi tak berbohong, itu artinya tidak bagus atitudenya. Jadi kita ingin anak itu dari good looking ditambah kecerdasan dan keterampilan yang bagus," tandasnya.
Sementara Waka Bidang Kesiswaan Erdiah Hamid,SPd,MM menambahkan, SMA Negeri 18 Palembang telah melaksanakan MPLS sesuai juknis yakni tanggal 15 16 dan 17 Juli.
" Yang pertama itu kami kerjasama dengan TNI untuk latihan dasar anak-anak. Tujuannya supaya karakternya bagus disiplinnya bagus. Baru tahun inilah kami kerjasama dengan TNI. Alhamdulillah kemarin memang bagus sistem disiplin tinggi anak-anak juga sangat antusias," katanya.
"Kemudian kita kerjasama dengan BNN untuk mengantisipasi supaya anak anak jangan terpengaruh narkoba. Jadi ada pemberian materi dampak bahaya dari narkoba. Banyak lagi masalah tata tertib juga sudah kami jelaskan. Artinya MPLS tahun ini benar-benar buat anak-anak itu nyaman tidak ada ploncoan,tidak ada kekerasan. Jadi anak-anak sedang kami biasakan supaya nyaman. Mereka anak-anak ini dibuat nyaman karena mereka bisa jangan sampai ada yang pindah sekolah gara-gara tidak nyaman sekolah ini ini kami buat nyaman. Untuk OSIS sudah kami pesankan kita tidak ada di ploncoan, siswa permen yang dililitkan di baju tidak ada, tidak ada lagi cukup baju putih dan training hitam," tuturnya.
Untuk ekstrakurikuler, dia menuturkan, dikenalkan ada 16 ekstrakurikuler diantaranya paskibraka, paduan suara, band, taekwondo, pencak silat, basket, futsal paskibraka dan banyak lagi yang lainnya. Yang diminati siswa itu duta anti narkoba, paskibraka futsal itu ya g dominan.
Penulis : Yanti Effendi,S.Kom Editor : Muhammad Uzair