Pj. Bupati Banyuasin Muhammad Farid Laporkan Percepatan Pengendalian Inflasi Daerah
Sabtu, 3 Ags 2024 08:10 | 141
Foto(ist):Pj Bupati Banyuasin, M. Farid
Lentera-PENDIDIKAN.com,BANYUASIN- Dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sumatera Selatan, Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Muhammad Farid, S. STP., M. Si melaporkan upaya percepatan pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuasin digelar di Hotel Wydham, Jakabaring Kecamatan Rambutan, Jum’at (2/8/2024).
Inflasi di Kabupaten Banyuasin dilaporkan secara umum harga bahan pokok penting atau bahan pangan di Kabupaten Banyuasin ditingkat konsumen stabil kecuali komoditi cabe rawit merah, dan gula pasir pada minggu ke 4 Juli mengalami kenaikan diatas HET/HAP (Harga Acuan Pemerintah).
Masih kata Farid, hal ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan masyarakat dan pemenuhan kebutuhan untuk gula pasir diperoleh dari luar daerah, untuk cabe rawit merah pasokan dari dalam daerah tidak mencukupi karena sudah mulai memasuki musim panas, pada minggu ke 4 bulan Juli mulai terjadi penurunan harga untuk komoditi cabe merah, bawang merah dan putih.
Untuk beras premium dan medium mulai mengalami kenaikan harga namun masih dibawah HET/ HAP karena di Kabupaten Banyuasin sejak bulan Juni 2024 panen hanya sedikit, untuk harga minyak goreng minyakita di tingkat konsumen juga melebihi HET/HAP yang ditetapkan pemerintah (Survey dilakukan pada 3 pedagang untuk masing-masing komoditi diambil harga rata-rata).
M. Farid menjelaskan seperti sebelumnya, Kabupaten Banyuasin telah melakukan 4 (empat) strategi dalam pengendalian inflasi yang telah dilakukan yakni:
Keterjangkauan Harga dengan melakukan operasi Pasar Murah reguler 32 kali, khusus sebanyak 1 kali, gerakan pangan sebanyak 5 kali dengan komoditi utama rata-rata setiap OPM dan GPM. Setelah itu, pemantauan harga bahan pokok di 11 Kecamatan, melakukan sidak Pasar dan pemantauan harga ke distributor dan produsen Bapokting.
Kelancaran Distribusi dengan peningkatan ruas jalan sepanjang 5.880 meter, pembangunan irigasi D. I. R Menten dan penguatan serta perluasan KAD (Kota Jambi, Kabupaten Muaraenim dan Kabupaten Brebes).
Ketersediaan Pasokan dengan membangun jaringan irigasi D. I. R Menten seluas 208,40 Hektar, melakukan gerakan menanam sayur (Gertas), buah dan rempah, peningkatan produksi pertanian padi, tanaman pangan dan holtikultura,. pemberian bantuan alat berupa Handspayer, bantuan benih dan pupuk. Bantuan bibit ikan patin, pakan, bibit ikan gurame, kolam terpal, jaring. Penyaluran cadangan pangan berupa beras, pengembangan SDM melalui penyuluhan pertanian, melakukan pemantauan ketersediaan pasokan ke distributor dan produsen Bapokting.
Komunikasi Efektif dengan melaksanakan rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah Pimpinan Rapat Pj. Bupati sebanyak 3 kali dan himbauan belanja bijak (Medsos, RRI), High Level Meeting Pimpinan Pj. Bupati Banyuasin sebanyak 4 kali dan capacity building tingkat provinsi serta melaksanakan laporan harian harga Bapokting.
Di Kabupaten Banyuasin per Juli 2024 data Indeks Perubahan Harga (IPH) berjumlah -1. 15? dengan alokasi anggaran penanganan inflasi tahun 2024 sebesar Rp. 156.161.847.051,00.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, SE., M. SE menghimbau untuk tidak menaikkan pajak dan retribusi pasar, mendorong pembudidayaan pangan seperti cabe dan bawang, memaksimalkan produksi pangan daerah untuk kebutuhan pangan daerah sendiri, lakukan komunikasi dengan masyarakat atas upaya pemerintah dalam penanganan inflasi.
Sebagai Gubernur Sumsel, Elen menekankan bahwa semua jajaran Bupati dan Walikota harus terus berperan aktif dalam pengendalian inflasi agar kestabilan harga terjaga dan dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat Sumatera Selatan. (Diskominfo.SP/IKP).