Foto(Reza): Miftahuddin Amin, Direktur Sumber daya Manusia dan umum.
Lentera-PENDIDIKAN.com, MUARAENIM-Meski peralihan masa transisi penggunaan bahan baku kayu dari jenis Acasia Mangnium ke jenis kayu Pellita, PT Tanjung Enim Lestari (TeL) tetap menargetkan produksi sebesar 450 ribu ton pada tahun 2018.
"Kapasitas terpasang pabrik 450 ribu ton pertahun. Selama ini kita sudah produksi sekitar 420 - 430 ribu ton pertahun. Jadi kita optimis meningkat," ujar Presiden Direktur PT Tel Koji Yamanaka melalui Direktur Sumber daya Manusia dan umum Miftahuddin Amin di sela-sela kegiatan HUT PT TeL ke 18 di komplek PT TeL Muaraenim, Minggu (28/1/2018).
Menurut Miftahuddin, untuk target kedepan pihaknya menyakini dengan perubahan bahan baku kayu sebagai bubur kertas dan kayu Acasia Mangnium ke kayu jenis Pellita akan bisa memproduksi bubur kertas dengan stabil, apalagi didukung dari perusahaan pendukung atau sister company yang ada. Sebab dengan digantikan bahan baku kayu dari Acasia Mangnium ke kayu jenis Pellita tersebut diharapkan produksi bubur kertas yang dilakukan kedepan akan dapat berkelanjutan. Apalagi kayu jenis Pellita, lebih unggul dari Acasia Mangnium seperti seratnya dan kulitnya lebih tebal dan lebih tahan hama terutama monyet serta sudah bisa di panen ketika berumur lima tahun.
"Kita selama ini untuk menutup kekurangan beli kayu dari supliyer lain seperti dari Kalimantan. Mudah-mudahan jika sudah produksi semua akan bisa dipasok dari dalam," ujarnya.
Untuk itu, lanjut Miftahuddin, ia berharap ke depan perusahaan bisa berkembang dan maju bersama masyarakat, karyawan dan keluarga besar PT TeL serta bisa menikmati kebersamaan sehingga perusahaan bisa maju dan berkelanjutan.