Tomat, Kubis dan Bawang Putih Naik, Cabe Kembali Normal
Rabu, 20 Des 2023 19:50 | 570
Foto(Reza): Sayur-sayuran seperti tomat, kubis dan lain-lain naik dalam beberapa pekan terakhir.
Lentera-PENDIDIKAN.com,MUARA ENIM-Menjelang liburan, Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga Tomat, Kubis dan Bawang Putih naik signifikan, namun sebaliknya harga cabe turun kembali normal di Pasar Inpres Muara Enim, Rabu (20/12/2023).
Dari pantauan dan informasi dilapangan, secara keseluruhan harga Sembako dan komoditi masih normal meski naik masih dalam kewajaran. Namun ada beberapa komiditi seperti buah Tomat naiknya cukup signifikan dari sebelumnya Rp 5 ribu perkg naik drastis menjadi Rp 16 ribu perkg. Kemudian Sayur Tomat dan Kubis sebelumnya Rp 5 ribu perkg naik menjadi Rp 15 ribu perkg. Bawang Putih sebelumnya Rp 30 ribu perkg naik menjadi Rp 45 ribu perkg. Namun ada juga yang turun cukup tajam yakni harga Cabe keriting dari sebelumnya Rp 100 ribu perkg turun menjadi Rp 40 ribu perkg. Adapun penyebab naik turunnya komoditi tersebut tergantung dari pasokannya dan harga yang diberikan oleh agen.
Menurut salah seorang pedagang sayuran Irham (42) warga Muara Enim bahwa secara keseluruhan harga sayur mayur masih stabil. Namun ada beberapa jenis sayur yang telah naik dalam beberapa pekan terakhir seperti bawang putih dari sebelumnya Rp 30 ribu perkg naik menjadi Rp 45 ribu perkg. Naiknya harga Bawang Putih tersebut karena impor dari China.
"Saya kurang penyebabnya dimana macetnya, tapi kata yang memasoknya karena kurangnya pasokan dari China sebab barangnya impor," jelasnya.
Selain itu, lanjut Irham, ada juga yang naik yakni sayur Tomat. Hal ini disebabkan pasokannya kurang dari petani karena tanamannya sebelumnya banyak yang mati. Namun ada juga yang turun seperti cabe keriting yang sebelumnya Rp 100 ribu perkg turun menjadi Rp 50 ribu perkg, dan harga cabe ini setiap hari turun sebab pasokan banyak dari petani yang panen.
Harapan kedepan, kata Irham, harga-harga komoditi tetap stabil terutama untuk sayuran yang import dan meminta kepada pemerintah untuk menjembatani sehingga tidak naik signifikan. Sebab dengan naiknya harga, tentu daya beli masyarakat akan turun dan akhirnya omzet pedagang ikut turun.
"Kami harga naik bukannya senang tapi sebaliknya sebab masyarakat akan sedikit membelinya. Pembeli sering kaget saat membeli karena harganya yang naik signifikan," ujarnya.
Sementara itu menurut salah seorang pembeli Tika (30) warga Muara Enim bahwa sebagai ibu rumah tangga tentu sangat berat dengan naiknya beberapa sayur-sayuran seperti Tomat, Kubis, bawang putih dan lain-lain. Dirinya terpaksa mensiasati untuk belanja dengan mengurangi konsumsinya dan membeli hanya secukupnya tidak bisa lagi menyetok. Apalagi uang belanja tidak bertambah tetapi kebutuhan meningkat, jadi sangat memberatkan masyarakat.
Harapan kedepan, lanjut Tika, pihaknya meminta kepada pemerintah untuk bisa menjaga kestabilan Sembako dan komoditi sayur-sayuran terutama yang banyak digunakan oleh masyarakat. Seperti dirinya yang berjualan, dengan kenaikan sayur mayur tersebut tentu akan mengurangi margin keuntungan, sehingga terpaksa mengurangi porsi ukuran jualannya.