Pilkades Serentak di Empat Lawang Terancam Gagal
Lentera-PENDIDIKAN.com,EMPAT LAWANG-Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang akan digelar oleh103 desa dari 147 desa dikabupaten Empat Lawang yang direncanakan pada bulan November 2021 mendatang terancam gagal atau diundur.
Pasalnya, anggaran untuk menyelenggarakan pilkades serentak menelan dana sebesar Rp 4 Miliiar namun saat ini baru tersedia 500 juta rupiah. Hal tersebut di Ungkapkan salah satu anggota DPRD Empat Lawang dari Komisi II fraksi Demokrat H.Herman Rosul Yunus.
“Untuk Keseluruhan itu harus dianggarkan melalui APBD, kalaupun 2021 ini belum ada diperubahan terpaksa diundur sampai 2022, sebab 2021 ini baru tersedia lebih kurang 500 juta, zedangkan kebutuhan 4 Miliar,” kata Herman.
Dirinya berharap agar di APBD perubahan nanti diupayakan, supaya rencana pilkades bisa tetap di laksanakan tahun ini.
“Seharusnya pemerintah wajib untuk memprioritaskan anggaran pilkades, tinggal nanti pos anggaran yang mana harus di geser untuk menutupinya, makanya pilkades itu direncanakan akhir tahun sesudah APBD Perubahan cair,” jelasnya.
Masih dikatakan Herman, tidak ada pungutan kepada calon kepala kepala desa, kalau tetap ada pungutan itu bisa di bawa kerana hukum, sebab kalau terbukti nanti bisa dibatalkan statusnya sebagai calon kades.
“Tidak boleh ada pungutan, kesepakatan pun tidak boleh sebenarnya, kita berdasarkan aturan dari atasan, tidak mungkin perda itu bertentangan dengan aturan yang lebih tinggi, mau tidak mau APBD harus menanggung beban itu, karena ini sebetulnya strategis harus dianggarkan,” jelasnya.
Sementara, Bupati Empat Lawang H Joncik Muhammad saat dikonfirmasi mengatakan, terkait biaya pungutan kepada para calon kades yang mengikuti pilkades serentak itu diperbolehkan.
“Kalau keuangan daerah lagi susut akibat pandemi, Saya sudah koordinasi itu, boleh, masa harus ditunda sekian tahun kalau tidak ada anggaran,” katanya.
Untuk pilkades 2021, lanjut Joncik, belum dapat dipastikan, karena harus ada persetujuan dari Mendagri dan juga masih melihat situasi.
“Mungkin ada pandemi atau segala macam bisa kita tunda, tapi direncanakan akhir dari tahun 2021, kita lihat situasi, keuangan, situasi politik, pandemi, nanti baru kita putuskan, yang pasti pemilihan kades serentak itu putusan kepala daerah,” tukasnya.(LP/Intensnews)
Penulis : Redaksi
Editor : Muhlis,ST
Tag : Politik