Owner Angkringan Sangkolak Bantah Patnernya Lakukan Pengeroyokan
Lentera-PENDIDIKAN.com,PALEMBANG-Pemilik Angkringan Sangkolak Anisa Meilani membantah rekannya melakukan pengeroyokan terhadap pengunjung. Anisa Meilani mengatakan, awal mula kejadian pihak mereka berantem di depan angkringan sangkolak.
"Kami tidak tahu perihal apa mereka, kami diamkan. Mereka yang berantem aku dak kenal. Kurang lebih ada 5 sampai 6 orang di luar cafe. Awalnya kami diamkan, tapi kelamaan mereka masuk ke tengah pintu gerbang costumer kami. Bahkan ada customer kami yang putar balik, karena ricuh," katanya.
Anisa menuturkan, rekannya Kemas ini memisahkan. Jadi Kemas adalah partnernya, dan dia ingin memisahkan mereka yang berkelahi yang digocoh pelaku ini.
"Sebenarnya ini yang menyiksa ini sudah salah paham. Dikiranya si kemas ini dari pihak yang menyiksa. Jadi mereka tidak setuju mengapa kau melok melok. Terus dio gocoh kemas duluan. Karena dikiro di pihak situ. Gemas digoco sampai ke pinggir pagar Sengkolak, dan Kemas nyampak jadi bales gocoh," katanya.
Kemudian, sambung Anisa, dipisahkan lah ini dengan Roni pengunjung, customer kami. Pisahkan kami kira sudah clear, tapi mereka keroyokan saling gocoh.
"Kemas dan Roni masuk angkringan dan mereka keluar. Dak lamo dari situ mereka datang lagi. Menghalangi dengan menggunakan kendaraan warna hitam, akan menghalangi pintu akses angkringan. Sehingga costumer tidak bisa masuk dan tidak bisa keluar," bebernya.
"Kami minta geser tapi mereka tidak galak. "Katanya ku tutup angkringan ini,". Itu entah siapo itu. Kami merasa terganggu, mereka bebalah didalam angkringan kami. Yang mengeroyok kemas sekitar 15 orang. Kemas dewekan, pas mereka di depan datanglah budak itu bawa rombongan sekitar 15 orang, kemas mengusir dengan membawa kayu, kemudian ada yang bawa kayu dan sajam. Kemas dewekan bawa kayu untuk mengusir dan pelaku itu tidak senang," tuturnya.
Dia menjelaskan, keributan awalnya dari luar kemudian masuk area cafe. Dari awal mereka sudah mengganggu, karena membawa kayu membawa sajam.
"Jadi kemas mengusir mereka dan mengejar sampai ke kamar iwak tapi kemudian dikeroyok yang ditusuk kejadiannya sekitar pukul setengah 9 malam. Kami tidak ingin ada keributan di angkringan kami. Kami juga sudah melapor ke Polsek IB 1. Tusuk 3 tusukan yakni di punggung, paha. Kami pengen mereka cepat ditangkap mereka telah memfitnah kami, dan mengeroyok. Padahal kami melarai," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Dua pengunjung cafe berlokasi di Jalan Thamrin, depan angkringan Sangkolah Kelurahan Talang Semut, Kecamatan Bukit Kecil terpaksa dilarikan ke RSUD Bari Palembang, setelah dikeroyok sedikitnya enam karyawan cafe, Kamis (23/1/2025) pukul 20.30 WIB.
Dua korban tersebut tidak lain, M Tegar Alzaer Tama (20), warga Jalan Muhajirin, Kelurahan Lorok Pakjo dan M Nur Hidayat (16) warga Makrayu, Kecamatan IB II Palembang.
"Awal kejadian, saya bertengkar dengan teman wanita saya. Kemudian, dia (wanita) menghubungi teman laki-lakinya dan terjadilah pertengkaran mulut, tapi sudah clear. Tidak senang, karyawan cafe malah menegur kami dan tiba-tiba saja langsung ngeroyok saya. Saya sempat lakukan perlawanan, namun dia malah memukuli saya," ungkap korban Hidayat, ketika didampingi orang tuanya.
Korban menjelaskan, pelakunya sekitar enam orang, diduga pegawai cafe, salah satunya berinisial KF.
"Mereka memukuli wajah, perut dan punggung saya hingga memar. Bukan itu saja, teman saya yang datang membela juga menjadi sasaran. Teman saya itu dibacok senjata tajam hingga telingga nyaris putus," tuturnya.
Sementara, korban Tegar menambahkan, dirinya datang untuk melerai temannya yang dikeroyok karyawan cafe.
Penulis : Yanti Effendi,S.Kom
Editor : Muhammad Uzair
Tag : Hukum dan Kriminal