Tim Satgas Covid-19 Muara Enim Kewalahan Antar Pasien Meninggal Dunia
Kamis, 29 Jul 2021 09:15 | 1020
Foto(Reza):Abdul Rozieq, Sekretaris Satgas Covid-19 Muara Enim
Lentera-PENDIDIKAN.com,MUARA ENIM-Petugas pemakaman dari Tim Satgas Covid-19 Muara Enim mulai kewalahan. Pasalnya, dalam hari yang sama ada tujuh pasien Covid-19 yang meninggal sehingga keluarga pasien mengira perugas lamban dan menelantarkan.
"Itu tidak benar kalau ditelantarkan, kalau lama mungkin, tapi itu karena kendala kekurangan mobil jenazah dan mobil pendukung mengangkut petugas pemakaman," jelas Sekretaris Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Muara Enim Abdul Rozieq, Rabu (28/7/2021).
Menurut Abdul Rozieq, dari data yang masuk, kebenaran hari ini ada tujuh warga meninggal akibat Covid-19 sehingga harus antrian sebab operasional ambulan dan kendaraan pendukung lainnya serta tenaga tim pemakaman Covid-19 terbatas. Apalagi lokasi pengantarannya jauh-jauh sehingga memerlukan waktu.
"Hari ini, ada yang ke Benakat, ada yang Tanjung Agung dan yang paling jauh ke Gelumbang. Kalau satu tujuan mungkin bisa dibawa 2-3 sekaligus, tapi kalau beda arah tentu harus satu-satu," jelas Abdul Rozieq yang menjabat juga sebagai Kepala Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muara Enim ini.
Masih dikatakan Abdul Rozieq,
bahwa dirinya bisa saja membentuk tujuh tim akan tetapi kendalanya pada kendaraan jenazah dan kendaraan pendukung lainnya yang terbatas. Kita tidak memandang jauh dekat tujuan, namun siapa yang lebih dahulu masuk daftar antrian, itulah yang dilaksanakan.
"Kami, mohon maaf kepada masyarakat jika pelayanan belum optimal. Bahkan sampai malam ini tim kami belum beristirahat mengantar jenazah, jadi harap maklum dan pengertiannya," ucapnya.
Hal senada diungkapkan oleh Plt Dirut RSUD dr HM Rabain Muara Enim dr H Hendriyatno, bahwa tidak benar jika ada penelantaran jenazah Covid 19. Kebenaran hari ini jumlah jenazah yang meninggal karena Covid-19 banyak dan lokasinya jauh-jauh. Pihak rumah sakit hanya bertanggungjawab sampai pemulsaran, setelah itu tugas BPPD yang mengantarkannya. Dan itu juga tidak bisa disalahkan kepada BPPD sebab tenaga dan kendaraan mereka terbatas. Saat ini, mereka sudah menguburkan tiga jenazah dan nanti baru giliran jenazah terakhir.
“Semuanya mau cepat. Jadi tidak ada penelantaran, ini karena tenaga terbatas. Apalagi tenaga kami banyak juga yang sakit, sehingga bertambah sedikit yang bertugas dan harus melayani pasien Covid-19,” jelasnya.
Sementara itu menurut salah seorang keluarga pasien yang enggan namanya disebutkan, bahwa ada keluargany yang meninggal karena Covid-19 di RSUD dr HM Rabain Muara Enim pada pukul 05.00. Namun sampai saat ini tepatnya pukul 17.00, belum juga dilakukan pemulangan kerumah duka di Desa Karang Endah, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, sehingga terkesan jenazah pasien Covid-19 tersebut terlantar 12 jam.
“Kami dari tadi menunggu Tim Pemakaman Jenazah Covid-19. Kalau tim dari ambulan untuk pemulangan jenazah sudah siap dan kita (keluarga, red) bersama tim ambulan masih menunggu Tim Pemakaman Jenazah Covid-19,” ujar adik almarhum yang namanya enggan disebutkan.
Informasi yang diterima, kata dia, tim pemakaman Covid-19 masih berada di Tanjung Enim karena hari ini ada tujuh warga yang meninggal sehingga harus menunggu Tim Pemakaman Jenazah Covid-19.
“Kok lama sekali Tim Pemakaman Jenazah Covid-19 datang. Tapi kita juga memaklumi karena hari ini ada tujung orang meninggal akibat Covid-19. Kita berharap cepatnya almarhum dilakukan pemulangan untuk dikebumikan karena prosesi pemakaman sudah siap dan keluarga sudah menunggu dari pukul 10.00,” katanya.
Diceritakanya, selama kakaknya menjalani perawatan di RSUD dr HM Rabain Muara Enim, pelayanannya sangat bagus seluruh peralatan medis dipakai nomor satu karena kondisi pasien memang sudah drop. Bahkan pasien didampingi selama menjalani perawatan medis, hanya ketika sudah meninggal pemulangannya yang lama.
"Intinya bagus semua, kita berterima kasih kepada tim medis yang telah maksimal memberikan pelayanan selama kakak saya menjalani perawatan medis,” ungkapnya.