Paragaralam Terancam tidak Bisa Kirim Sayur ke Palembang saat PSBB
Senin, 18 Mei 2020 16:05 | 1113
Foto(Intens.news): Kadisperindagkop UKM dan PP Pagaralam, Dawam
Lentera-PENDIDIKAN.com,PAGARALAM-Pemerintah Kota Pagaralam memiliki kekhawatiran apabila Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan di Prabumulih dan Palembang. Apalagi jika Pasar Induk Jakabaring Palembang tutup total selama pemberlakuan PSBB.
Pasalnya, jika Pasar Induk Jakabaring Palembang tutup total, maka sejumlah hasil pertanian di Pagaralam, seperti sayur mayur juga dipastikan tidak bisa di kirim. Di mana pengiriman dari Pagaralam ini bisa mencapai 5 ton per hari.
“Padahal setiap harinya sekitar lima ton atau sekitar delapan truck sayur mayur dari Pagaralam diberangkatkan ke Palembang,” ucap Walikota Pagaralam, Alpian Maskoni, belum lama ini.
Apalagi, kata Alpian, dalam SK Kementerian Kesehatan tidak hanya Palembang, namun juga Prabumulih disetujui untuk memberlakukan PSBB. Dan tentunya kendaraan yang melintas pun pasti ada penyekatan. Menyikapi hal tersebut, Kadisperindagkop UKM dan PP Kota Pagaralam, Dawam mengatakan, bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kadisperindakop Palembang. Namun sejauh ini belum ada kesimpulan apakah PSBB juga mempengaruhi pengiriman barang dari Pagaralam ke Palembang.
“Namun jika melihat beberapa daerah yang ditetapkan zona merah dan memberlakukan PSBB pasti ada pengecualian,” kata Dawam.
Misalnya, lanjut Dawam, kebutuhan obat-obatan, logistik dan kebutuhan pangan masih bisa keluar masuk meskipun PSBB. Begitu juga dengan sayur mayur, itu termasuk kebutuhan pangan.
“Namun kita masih menunggu petunjuk serta perkembangan terbaru dari Disperindagkop Palembang, apakah sayur mayur kita dari pagaralam masih bisa di kirim atau tidak,” imbuhnya.(LP/Intens.news)