Indomatrix: Elektabilitas Dodi Reza Meningkat, Herman Deru, dan Ishak Mekki Melambat
Minggu, 22 Okt 2017 17:10 | 2256
foto(Admin): Direktur Eksekutif Indomatrix, Husin Yazid saat merilis hasil survey dalam dialog Pilkada di Hotel Amaris, Minggu (22/10/2017).
Lentera-PENDIDIKAN.com PALEMBANG-Direktur Eksekutif Indomatrix, Husin Yazid mengatakan, berdasarkan survey dari Indromantrix tren Dodi Reza Alex cenderung mengalami peningkatan. Sedangkan Herman Deru dan Ishak Mekki melambat. Menurut Husin, dari kacamata tren elektabikitas, ketiga calon tersebut kenaikannya tidak terlalu berbeda satu sama lain. Figur Dodi mengalami tren meningkat dari september 12,75 persen, dan Oktober meningkat tajam 15,75 persen. Sementara Herman Deru dan Ishak mengalami tren melambat. Masing-masing Ishak Mekki (13,85 persen-14,16 persen), Herman Deru (17,20-17,24 persen).
"Karena elektabilitas 3 besar ini masih dalam koridor margin of eror 3,5 persen. Artinya secara statistik tidak dapat disimpulkan calon yang unggul," terangnya, saat merilis hasil survey dalam dialog Pilkada di Hotel Amaris, Minggu (22/10/2017).
Husin Yazid mengakui, meski saat ini Dodi Reza Alex belum menyatakan diri maju, dan Dodi juga tidak terlihat melamar ke partai politik, namun tren masyarakat sangat tinggi pada Dodi.
“Jadi kita mengambil mengambil sample dari tokoh-tokoh yang memang menjadi tren dari pemilih.Karena berdasarkan keterkenalan dan kesukaan masyarakat, hanya tiga yang potensial, yakni Ishak Mekki kesukaan mencapai 51,56 persen, Herman Deru (50,48 persen) dan Dodi Reza (50,17 persen)," kata Husin.
Selain tiga nama tersebut, jelas Husin, terdapat empat nama yang mengalami peningkatan elektabilitas meski terbilang rendah. Yakni, Eddy Santana Putra, Giri Ramanda N. Kiemas, Aswari Rivai, dan Mawardi Yahya. Keempat tokoh ini, dapat menjadi endorsement atau penarik suara.
“Hal ini bisa dipertimbangkan para bakal calon Gubernur, untuk menarik mereka menjadi wakilnya. Karena keempat ini memiliki potensi indorsement atau penarik suara,”tegas dia.
Pengamat politik Palembang, Ade Indra Chaniago menilai, berdasarkan pemaparan hasil survey, maka mulai terpetakan tiga kandidat yang layak sebagai calon gubernur. Sedangkan nama lainnya, masuk dalam koridor wakil gubernur seperti Eddy Santana dan Aswari Rivai. "Hanya sekarang apa kendaraan politiknya," terangnya.
Praktisi politik, Hendri Zainuddin menilai konstalasi politik di Sumsel cukup menarik. Terlebih partai Golkar ada dua tokoh yakni Mawardi dan Dodi Reza Alex karena internal partai dinamis. "Kuncinya Dodi kalau menang kalau gandeng PDIP. Sekarang ada dua kadernya antara Giri dan ESP, " katanya.
Mengenai keberadaan Dodi Reza Alex sendiri, terang dia, meski namanya mungkin tidak masuk sebagai bakal calon yang mendaftarkan diri ke parpol dalam penjaringan. Namun, partai politik sebenarnya sudah memiliki calon sendiri meski nama tersebut tidak masuk dalam penjaringan.
“Inilah permainan partai politik, meski mereka membuka penjaringan namun sebenarnya mereka sudah memiliki nama yang akan di usung atau di dukung,” tegas dia.
Hendri menegaskan, pertarungan di Sumsel adalah pertarungan politik pusat. Intervensi dari elite parpol pusat sangat ketara, apalagi parpol membutuhkan kerja politik menjelang pemilu 2019.