Foto(Yanti): Rektor UNSRI Prof. Anis Saggaf, dan dekan FH, DR Feebrian
Lentera-PENDIDIKAN.com,PALEMBANG-Universitas Negeri Sriwijaya (UNSRI) melaksanakan Wisuda yang ke 154 pada tahun 2021. Ada sebanyak 830 Wisudawan dan Wisadawati secara Virtual bertempat di Aula Fakultas Hukum Unsri palembang, Selasa (15/06/21).
Pelaksana harian(PLH) Sekda Provinsi Sumatera Selatan Drs H Akhmad Najib mengatakan m, ini merupakan salah satu keberhasilan dari khususnya civitas akademika Unsri yang telah meluluskan sebanyak 830 orang dari berbagai disiplin ilmu , ada dari kedokteran,teknik dan lain lain.
"Saya berharap kapada Wisudawan dan Wisudawati bisa menerapkan disiplin ilmu yang diperoleh selama di Perguruan tinggi ini kemasyarakat,misalnya dia seorsng luluskan ekonomi bisa menjadi pengusaha dan dapat menjalankan usaha dan bisnisnya,"katanya.
"Yang di Wisuda hari ini jangan berfikir untuk menjadi Apratur Sipil Negara (ASN ) saja tapi harus bisa membuka usaha dan lapangan pekerjaan,apalagi saat ini sedang ada penerimaan ASN, "ungkapnya.
Rektor Universitas Negeri Sriwijaya Prof Anis Saggaf berharap agar lulusannya bisa membuka usaha sendiri. Setiap lulusan bisa membuat karya yang bisa di gunakan untuk semua kalangan. Terpenting para lulusan bisa menjadi pengusaha yang kaya dan membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya bagi masyarakat.
"Para lulusan Unsri harus bisa menjadi pengusaha yang sukses. Jangan tujuan awal menjadi pekerja seperti ASN. Saya berharap para alumni menjadikan ASN sebagai tujuan akhir dalam mencari pekerjaan," kata Rektor Unsri Prof Dr Anis Saggaf .
Dia mengatakan, menjadi ASN itu baik. Tapi uang yang di hasilkan akan terbatas. Kerja sudah jelas dan gaji pun sudah jelas. Tidak ada tantangan di dalam bekerja sedangkan ilmu saat belajar bervariasi dan sangat la banyak untuk di terapkan.
Hendaknya setiap lulusan dan mahasiswa di Unsri menjadikan usaha sebagai kategori utama dalam mencari kerja. Menjadi seorang wirausaha harus la tujuan utama. mahasiswa harus mengejar tiga kategori dalam bekerja. Pertama bekerja untuk diri sendiri. Kemudian bekerja bersama orang lain. Serta kemudian bekerja dimana diri sendiri menjadi bos nya.
"Saya pun termasuk kategori yang paling rendah sebab saya ada gaji tetap. Uang yang dihasilkan sudah pasti tiap bulannya. Saya berharap para lulusan dapat menjadi ketiga kategori teratas," harapnya.
Lebih jauh ia mengatakan, pemerintah juga harus berperan aktif dalam membuka lapangan usaha. Harus ada sinegritas antara pengusaha, pemerintah dan akademisi. Jadi tiap lulusan dapat menyalurkan semua ilmu yang ada. Jadi tidak ada lagi lulusan yang tidak terserap dunia kerja.
"Semoga covid- 19 cepat berakhir sehingga dunia industri dan akademisi bisa menjalin kerjasama lebih leluasa," pungkasnya.