Foto(Reza): Ketua Pengarah DPPPA Muaraenim Dr HJ Shinta Paramita Sari SH MHum, berikan piagam penghargaan kepada Nur Aisyah yang terpilih sebagai ibu yang menginsfirasi pada hari ibu ke 89 di Muaraenim.
Lentera-PENDIDIKAN.com, MUARAENIM- Nur Aisyah (65) warga Desa Kepur, Muaraenim, mungkin bisa menjadi inspirasi bagi ibu-ibu di Muaraenim. Meski sudah ditinggal mati suaminya namun ia nekat menyekolahkan anaknya hingga ke Perguruan Tinggi (PT). Nur Aisyah merupakan salah seorang ibu yang terpilih menerima piagam penghargaan pada Peringatan Hari Ibu ke 89 Kabupaten Muaraenim di Gedung Putri Dayang Rindu Muaraenim, Jumat (22/12/2017).
Menurut Nur Aisyah, bahwa ia mempunyai anak lima orang. Tiga orang tamat SMA, satu orang sudah sarjana dan satu orang lagi sedang menjalani pendidikan S1 di UIN Raden Fatah Palembang.
"Saya kerja apa saja, yang penting bisa menghasilkan uang dan halal," ujarnya.
Dikatakan Nur Aisyah, bahwa sejak suaminya meninggal dunia pada tahun 2012 lalu, praktis ia harus menggantikan peran sebagai ayah bagi kelima anak-anaknya yang masih kecil, terutama dalam mencari nafkah. Ia yang tidak tamat sekolah, tentu sulit dalam mencari pekerjaan, sehingga ia harus memutar otak keras untuk menghidupi ke lima anaknya termasuk sekolahnya. Ia bekerja serabutan, kadang jualan daun pisang, sayur-sayuran, bertani yang penting dapurnya tetap ngepul. Bahkan untuk membiayai sekolah anak-anaknya ia kadang-kadang gali lobang dan tutup lobang dengan harapan anaknya menjadi orang sukses dan bisa mengangkat harkat dan martabat keluarga.
"Cukup saya yang tidak sekolah, anak-anak saya jangan. Saya ucapkan terimakasih kepada Pemerintah Muaraenim yang telah membantu dan memilih dirinya," ujar Nur.
Sementara itu Ketua Pengarah DPPPA Muaraenim Dr HJ Shinta Paramita Sari SH MHum, sebenarnya banyak diluar sana ibu-ibu yang kuat dan tangguh di dalam menghidupi keluarganya. Namun ini, adalah sebagai contoh untuk memotivasi dan menjadi insfiratif bagi ibu-ibu di Kabupaten Muaraenim, untuk tetap berjuang walau serba kekurangan, sebab jika berusaha pasti akan ada jalan keluarnya.
"Ini contoh, ibu Nur, Janda, namun dari berjualan sayur ia mampu menyekolahkan anaknya hingga ke PT," ujarnya.
Untuk peringatan Hari Ibu ke 89 tahun ini, kata Sinta, selain Ibu Nur Aisyah, juga ada ibu Lismawati dari Desa Ulak Bandung, Kecamatan Ujan Mas, Muaraenim, yang terpilih. Untuk ibu Lismawati, juga berstatus Janda, dan ia sudah ditinggal suami sejak tahun 2000. Untuk menghidupi ketiga anaknya, ia bekerja sebagai pencari pasir dan kerikil di Sungai Lematang.