Elen Setiadi Launching Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Bagi Pekebun Kelapa Sawit
Jumat, 6 Sep 2024 07:35 | 203
Foto(ist):Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi
Lentera-PENDIDIKAN.com,PALEMBANG-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Penjabat Gubernur Sumsel Elen Setiadi, SH., MSE menghadiri serta melakukan launching langsung pada launching kegiatan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekebun kelapa sawit yang dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel bersama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
Adapun peresmiannya sendiri dengan melakukan touch screen dilayar secara bersama-sama antara Penjabat Gubernur Sumsel Elen Setia, SH., MSE, Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Muhyidin, dan Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Ir Agus Darwa, M.Si bertempat di Grand Ballroom Novotel Hotel Palembang, Kamis (5/9/2024).
Penjabat Gubernur Sumsel Elen Setiadi, SH., MSE mengatakan, untuk pendanaannya pada ini berasal dari Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit, tentu hal ini bagaimana tadi dilaporkan oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel adalah yang pertama untuk tingkat provinsi. Memang kalau kita lihat dari data di Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat perkembangan usaha sawit di provinsi Sumsel semakin lama semakin meningkat, meskipun belum menjadi komoditas utama.
"Jadi dari 10 komoditas yang di dapat oleh BPS dengan kondisi dari sawit masih 15,58 persen, apabila dibandingkan dengan karet mencapai 42 persen," ujarnya.
Kemudian, jadi potensi yang sawit besar PS bahwa provinsi Sumsel mempunyai potensi untuk sawit di tahun 2023 mencapai 3,6 juta ton sangat baik sekali. Di mana uas area perkebunan sawit di Sumsel ada 1,42 juta hektare. Dengan pekerja sebanyak 236 ribu orang, maka potensi ini cukup besar.
Sawit ini salah satu komoditas yang relatif stabil, sehingga cukup diminati. Namun memang sayangnya untuk secara keseluruhan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Sumsel masih rendah baru 32,72 persen.
"Untuk itu menurut saya, akan dicari solusinya seperti bisa melalui anggaran APBD Pemprov Sumsel 50 persennya dan 50 persennya lagi dari kabupaten/kota, ataupun bisa melalui Coorporate Social Responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Ir Agus Darwa, MSi, di mana Penjabat Gubernur Sumsel Elen Setiadi, SH., MSE mempersembahkan waktu untuk hadir di acara disini, dan ini menandakan Penjabat Gubernur Sumsel Elen Setiadi, SH., MSE sangat cinta dengan dunia kami, selain cinta dengan dunia lain, serta juga cinta kepada dunia perkebunan.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi para pekebun kelapa sawit yang merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian kita terutama di provinsi Sumsel.
"Melalu program ini diharapakan setiap kerja dapat merasa aman dan terlindungi dari resiko kecelakaan kerja serta mendapatkan jaminan yang layak ketika menghadapi situasi yang tidak diinginkan seperti kematian," katanya.
Dilanjutkannya, kegiatan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan merupakan salah satu hal yang penting dalam meningkatkan kesejahteraan bagi pekerja khusus bagi pekebun kelapa sawit di Provinsi Sumsel, melalui program kerja Jaminan Kecelakaan Kerja atau JKK, dan Jaminan Kematian atau JKM.
Pemerintah mengoptimalkan untuk memberikan perlindungan kepada pekerja dari resiko yang mungkin terjadi dalam aktifitasnya. Pendanaan untuk program ini sebagian besar bersumber dari Dana Bagi Hasil atau DBH Sawit yang diperoleh dari sektor perkebunan sawit.
Penulis : Yanti Effendi,S.Kom Editor : Muhammad Uzair