Ketua PMI Sumsel Ungkap Kebutuhan Darah Di Rumah Sakit Itu Sangat Banyak
Kamis, 30 Mei 2024 18:10 | 274
Foto(ist): Ketua PMI Sumsel, Hj. Febrita Lustia Herman Deru
Lentera-PENDIDIKAN.com,PALEMBANG-Kegiatan Donor Cinta Sriwijaya dengan tema "Drop Blood, For Life, Not Bloodshed For Nothing, Interaction For Life Not Destroying" Edisi Spesial Komunitas digelar di Markas PMI Provinsi Sumsel Jalan Kartini (Kambang Iwak), Kamis (30/5/2024).
Hadir pada acara tersebut Ketua PMI Sumsel, Hj. Febrita Lustia Herman Deru, Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Sumsel dr. Kemas Ya'kub, Sp.PK, M.Kes, Dirintelkam Polda Sumsel Kombes Pol. Iskandar F. Sutisna, S.I.K., M.Si diwakili Kanit Ditintelkam Polda Sumsel AKP Suandi,SH, Ketua Pelaksana Erik Agusdiansyah, Perwakilan dari Bapenda Sumsel Derga Karenza S.P.,M.M. Turut hadir Founder Forum Masyarakat Berdaya Ki Edi Susilo, anggota Forum Masyarakat Berdaya (FMB) dan beberapa komunitas dan masyarakat yang mendonorkan darah. Pada acara Donor Cinta Sriwijaya juga digelar talk show.
Ketua PMI Sumsel, Hj. Febrita Lustia Herman Deru mengatakan, dia sangat bangga dengan anak muda yang diketuai Erik yang telah mengajak kaum remaja untuk mendonorkan darah.
Darah itu selalu diminta rumah sakit. Kita selalu jemput bola ke instansi di Pemprov dan kota untuk kegiatan donor darah," ujarnya.
Lebih lanjut Febrita menuturkan, kegiatan Donor Cinta Sriwijaya ini dilaksanakan sejak 2022 dan tahun ini adalah tahun ketiga pelaksanaannya.
"Saya ingin kegiatan Donor Cinta Sriwijaya ini berkelanjutan. Saya bilang sama Erik bahwa kegiatan Donor Cinta Sriwijaya ini jangan sampai cuman dilaksanakan satu dalam setahun, tapi berkelanjutan. Bisa dengan mengajak komunitas yang lain. Nanti kita yang datang seperti yang tadi saya sampaikan kita jemput bola tinggal telepon saja ke PMI Provinsi atau PMI Kota itu sama. Karena kita provinsi koordinator. Jadi bisa kalau ada komunitas mau menggelar kegiatan donor darah bisa ke PMI Provinsi atau PMI kota Palembang.Yang penting mereka senang mendonorkan darahnya. Dengan berdonor darah, tubuh kita akan lebih sehat. Dan yang pasti kita membantu orang yang membutuhkan," katanya.
Ketika ditanya awak media kebutuhan darah di Rumah Sakit, Febrita menerangkan, kebutuhan darah di Rumah Sakit itu sangat banyak.
" Karena mereka itu harus stok juga. Kita ada tempat penyimpanan darah tetapi lebih baiknya di rumah sakit juga ada. Darah dari pendonor ini langsung kita salurkan ke rumah sakit rumah. Dulu pernah tersedia 700 kantong darah, dan itu seminggu langsung habis. Karena banyak yang membutuhkan darah, " bebernya.
"Himbauan kita ke masyarakat, ayo kita bersama-sama mendonorkan darah untuk membantu orang yang membutuhkan darah. Donor darah itu adalah sesuatu yang mulia bagi kita. Kalau kita mendonorkan darah kita untuk kemanusiaan, itu untuk kelangsungan hidup orang," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Sumsel dr. Kemas Ya'kub, Sp.PK, M.Kes menerangkan, Donor Cinta Sriwijaya ini adalah kegiatan rutin dan sudah tiga tahun berturut turut dilaksanakan.
"Kita UDD PMI Sumsel ini manyalurkan darah di Sumsel khususnya Palembang, Ogan Ilir, Muba, dan Banyuasin. Untuk kota Palembang kebutuhan darah kurang lebih sekitar 6.000 sampai 7.000 kantong per bulan. Sedangkan untuk Sumsel sekitar kebutuhan darah itu sekitar 8.000 sampai 9.000 kantong per bulan. Setelah kegiatan donor darah itu, cepat sekali habis karena kebutuhan tinggi sekali," bebernya.
Ketika ditanya awak media jumlah pendonor di kegiatan donor darah, Kemas menjelaskan, untuk pendonor ini antusias masyarakat belum terlalu tinggi kalau dibandingkan dengan kota-kota di Jawa.
Penulis : Yanti Effendi,S.Kom Editor : Muhammad Uzair