Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Abdul Mu'ti Berkunjung ke SMK Muhammadiyah 3
Jumat, 1 Nov 2024 20:40 | 458
Foto(Yanti): Kunker Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Abdul Mu'ti
Lentera-PENDIDIKAN.com,PALEMBANG-Peninjauan Teaching Factory dan Pemberian Bantuan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Abdul Mu'ti dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 3 Palembang, Jumat 1 Oktober 2024. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Abdul Mu'ti mengatakan, pihaknya akan membentuk Direktorat Pendidikan Non- Formal dengan tujuan untuk memaksimalkan penanaman nilai-nilai karakter ke siswa.
Dia mengatakan, ide awal untuk pembentukan karakter ini berangkat dari temuan adanya area yang tidak tersentuh dari pola pengajaran sekolah formal.
"Karena yang seringkali terjadi sekolah ini menerima saja limbah dari masyarakat. Limbahnya di masyarakat. Dibawa ke kelas. Atau sebaliknya. Di sekolah sudah ditanamkan yang baik. Ternyata di masyarakat itu belum mendapatkan pembinaan. Yang sejalan dengan apa dilakukan di sekolah," ujar Prof Mu'ti.
Salah satu fungsi dari Direktorat ini nantinya akan memberikan banyak program yang berkaitan dengan parenting bagi wali atau orang tua siswa. "Dan nanti terutama untuk pendidikan dasar. Perlu memperbanyak program program. Misalnya parenting untuk orang tua wali. Sehingga dengan parenting itu. Kerja sama untuk pembinaan karakter itu dapat terbangun dengan baik," terangnya.
Oleh karenanya, dia berharap Direktorat ini dapat membangun jembatan antara orang tua dan pihak sekolah.
"Dan salah satu yang nanti akan kita hidupkan kembali. Dengan direktorat itu adalah Direktorat Pendidikan Nonformal. Sehingga dengan cara demikian. Kita maksimalkan peran lembaga-lembaga masyarakat. Kita maksimalkan peran dari orang tua," ucapnya.
"Penanaman pendidikan karakter. Bagi anak-anak kita generasi bangsa di masa yang akan datang," tutupnya.
Kedatangan nya di SMK Muhammadiyah 3 Palembang tujuan nya untuk melihat secara langsung keunggulanya salah satu di harapkan bisa mencetak para lulusan yang siap masuk ke dunia kerja atau ketrampilan-ketrampilan yang membuat mereka menciptakan lapangan pekerjaan dan bisa untuk ke jenjang lebih tinggi lagi, sehingga kami menekankan di masa datang potensi di SMK ini kedepan nya lebih di tingkatkan lagi.
" Kami berharap anak-anak tetap bersemangat belajar, mereka adalah harapan Indonesia di masa yang akan datang," bebernya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 3 Palembang Intan Mira Sari S.Pd mengatakan dirinya sangat bangga akan kehadiran Mendikdasmen ke sekolahnya dan tidak menyangka sama sekali akan datang kehadirannya, apalagi di beri tahu dua hari lalu.
" Alhamdulillah, kami sangat bangga sekali dan bahagia karena di antara 86 SMK yang ada di kota Palembang, Mendikdasmen memilih berkunjung ke SMK Muhammadiyah 3, dan baru dua hari yang lalu di beritahu, " ungkap Intan.
Dia berharap dengan kehadiran Mendikdasmen ke SMK Muhammadiyah 3 Palembang, bisa semakin berkembang akan mendapatkan bantuan sarana dan prasarana, apalagi potensi disini sangat besar sekali, baik siswa maupun para guru nya luar biasa, di dukung dengan perserikatan dan dinas pendidikan.
" Kami menghimbau kepada anak-anak terus bersemangat, apalagi dengan kedatangan mendikdasmen, semoga anak-anak lebih semakin rajin belajar," katanya.
Untuk saat ini jumlah siswa di SMK Muhammadiyah 3 Palembang ada 401 siswa, dan akan ada penambahan jurusan di karenakan dengan ada nya PPDB meningkat menjadi 200 persen, dan pihaknya juga sudah mendapat dukungan dari pimpinan daerah, dan pimpinan wilayah.
" Dalam waktu dekat akan ada jurusan teknik alat berat dan geologi pertambangan dan saat ini ada tiga jurusan yakni tata busana, kuliner dan perhotelan," ungkapnya.
Untuk kelulusan pihaknya menciptakan lulusan yang sukses baik mereka bekerja maupun menjadi wirausaha, di karenakan anak-anak banyak dari menengah kebawah, mereka dengan skill yang di miliki bisa bekerja dan mendapatkan nilai-nilai dari pendidikan mereka untuk menjadi lebih baik lagi dan kita ada bekerja sama dengan lebih dari 30 industri.
"Untuk kelas 12 ada yang belum tamat sekolah sudah di minta untuk bekerja di tempat industri tersebut," pungkasnya.
Penulis : Yanti Effendi,S.Kom Editor : Muhammad Uzair