Program Wajib Belajar Di LPKA Kelas 1 Butuh Support dan Perhatian Khusus
Lentera-PENDIDIKAN.com,PALEMBANG-Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas 1 Palembang terdapat pendidikan formal yakni sekolah Filial bagi anak SD, SMP dan SMA. Sekolah Filial di LPKA Kelas 1 Palembang ini merupakan percontohan se-Indonesia.
Kepala LPKA Kelas 1 Palembang melalui Kasi Pembinaan Albert Haryadi mengatakan, di LPKA Kelas 1 Palembang ada pendidikan formal dan non formal. Untuk pendidikan formal adal sekolah filial.
"Kita kerjasama dengan SD Negeri 25 Palembang, SMP Negeri 22 dan SMA Negeri 11 Palembang," ujarnya.
"Sedangkan untuk pendidikan non formal kita ada program paket bekerjasama dengan SKB Banyuasin. Tetapi untuk non formal atau paket ada kendala. Yang menjadi kendala nasional termasuk LPKA se-Indonesia untuk ikut paket usianya sudah lewat jadi tidak termasuk kategori dari Kemendikbuda. Jadi Dapodik mereka ada, tapi karena usianya sudah lewat itu yang kita sayangkan anak sudah sekolah di paket tapi mereka ujiannya itu tidak bisa mendapat ijazah," katanya.
"Pihak yang mengerti kendala di LPKA mudah-mudahan ada kebijakan. Karena berbeda anak-anak di sekolah non formal di luar dengan yang berada di LPKA. Di LPKA anak wajib belajar atau sekolah tapi dari pemerintah usianya dibatasi. Untuk anak SD kalau mereka dapat ijazah SD, mereka dapat melanjutkan lagi di sini. Karena mereka ada raport. Tapi ujiannya untuk dapat ijazah mereka tidak bisa menerima ijazah," tambah Albert.
Lebih lanjut Albert menerangkan, untuk Pendidikan non formal pihaknya bekerja sama dengan SKB Banyuasin karena mereka yang lebih cepat merespon. Sehingga langsung datang ke sini dan mendata anak. "Pada prinsipnya kita ingin anak mendapatkan pendidikan dengan cepat," ucapnya.
Untuk anak yang ikut sekolah Filial, sambung Albert, SD itu sekitar 30 sampai 40-an anak, SMP 40 sampai 50 anak dan SMA 30-40 anak. Itu jumlah rata-rata anak ikut sekolah Filial dari tahun ajaran 2016 sampai 2022.
"Tenaga pendidik SMA itu ada pengajarnya sekitar 17 orang guru bidang studi. Kemudian SMP juga 17 orang dan SD ada 17 orang. Program mengajar 4 sampai 5 kali dalam seminggu yang mengajar dari sekolah induk," bebernya.
Dia menjelaskan, untuk jenjang SMA pihaknya bekerja sama dengan SMA yang ditunjuk Disdik Provinsi Sumsel yaitu SMAN 11 Palembang. SMA 11 memiliki kewenangan untuk menunjuk guru yang akan mengajar di LPKA.
"Disdik provinsi masih rendah perhatiannya Karena kewenangan diberikan ke SMA 11. Selain itu, untuk reward mereka tidak ada. Padahal program sekolah filial kita ini luar biasa kalau presiden tahu ini sangat luar biasa," bebernya.
Penulis : Yanti Effendi,S.Kom
Editor : Muhammad Uzair
Tag : Pemerintahan