Foto(Reza):Bupati Muaraenim Muzakir dan stakeholder melakukan tandatangan Komitmen Bersama pembinaan sekolah Adiwiyata SDN 26 Lawang Kidul, Muaraenim, Jumat (23/2/2018).
Lentera-PENDIDIKAN.com,MUARAENIM-SDN 26 Lawang Kidul, Kabupaten Muaraenim, menggelar syukuran atas diraihnya prestasi sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional di lapangan SDN 26 Lawang Kidul, Muaraenim, Jumat (23/2/2018). Kegiatan syukuran tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Muaraenim, pejabat muspida dan muspika, pejabat PT PAMA serta ratusan undangan. Dalam kegiatan tersebut diisi dengan penampilan tarian dan drama dari siswa/siswi SDN 26 Lawang Kidul.
"Selamat atas prestasi yang didapat, sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional yakni Sekolah Berbudaya Lingkungan," ujar Muzakir.
Menurut Muzakir Sai Sohar, pada tahun 2006, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merencanakan Program Adiwiyata sebagai tindak lanjut dari MoU antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Menteri Pendidikan Nasional yang bertujuan untuk mewujudkan sekolah yang peduli dengan lingkungan.
Program Adiwiyata mempunyai beberapa keuntungan bagi sekolah, antara lain menciptakan suasana belajar yang nyaman dan sehat, meningkatkan rasa kebersamaan warga sekolah episiensi dalam pelaksanaan Operasional Sekolah dengan cara menghemat energy dan bisa menjadi Pembelajaran generasi muda untuk peduli terhadap Lingkungan sekitarnya. Adiwiyata Nasional dapat ditingkatkan menjadi Adiwiyata Mandiri dengan Kriteria telah mendapatkan Penghargaan Adiwiyata Nasional dan telah membina minimal 10 sekolah.
Sekolah Binaan yang belum menjadi Sekolah Adiwiyata sampai menjadi Sekolah Adiwiyata berbudaya Lingkungan Hidup. Program Adiwiyata dilaksanakan dengan berdasarkan pada prinsip Edukatif, Partisifatif, dan berkelanjutan. Program Adiwiyata adalah Insentif dan bantuan Apresiasi bagi sekolah-sekolah yang menunjukkan komitmen dan mau bekerja keras untuk bisa memenuhi empat komponen yang ditentukan yaitu Kebijakan Sekolah bemawasan Lingkungan, Kurikulum Berbasis Lingkungan, Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif dan Pengelolaan Sarana Prasarana.
"Saya berharap dengan menjalankan Program tersebut dan dari dukungan semua pihak SDN 26 Lawang Kidul dapat meningkatkan Predikat Adiwiyata Nasional menjadi Adiwiyata Mandiri," kata Muzakir.
Sementara itu Kepsek SDN 26 Lawang Kidul Rustiawati SPd, dengan diraihnya Adiwiyata tersebut, bisa memberikan manfaat kepada semua warga khususnya seluruh komunitas SDN 26 lawang Kidul. Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup merupakan salah satu program inovasi yang dikembangkan oleh SDN 26 lawang Kidul yang bertujuan untuk menciptakan kondisi sekolah aman, nyaman dan menyenangkan sebagai tempat pembelajaran dan penyadaran bagi warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah dapat ikut bertanggung jawab dalam upaya menyelamatkan lingkungan hidup dan pembangunan yang berkelanjutan.
Program Adiwiyata, adalah Kesepakatan Bersama antara Menteri Negara Lingkungnn Hidup dengan Menteri Pendidikan Nasional Nomor Kep. 07/MENLH/06/2005 dan Nomor OS/Vl/KB/ZOOS tentang Pembinaan dan Pengembangan Lingkungan Hidup yang diperbaharui dengan Kesepakatan Bersama Nomor 03/MENLH/02/2010 dan Nomor Ol/ll/KB/ZOIO tentang Pendidikan Lingkungan Hidup. Sedangkan tujuan pelaksanaan Program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik untuk tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat bertanggungjawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
"Kita menargetkan tahun 2018 menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri. Dan saya ucapkan terimakasih kepada PT Pama Persada yang telah membantu hingga mencapai prestasi Adiwiyata Nasional," tutupnya.