Kasus Pengrusakan Komplek Pemakaman Dilaporkan Ke Komisi X DPR RI
Rabu, 12 Apr 2023 07:05 | 195
Foto(Ist):Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn saat menyerahkan data BKB guna dijadikan Defence Heritage dengan anggota Komisi X DPR RI Mustafa Kamal
Lentera-PENDIDIKAN.com,PALEMBANG-Kasus pengrusakan Komplek Pemakaman Pangeran Kramo Jayo di laporkan pihak Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB) ke anggota Komisi X DPR RI Mustafa Kamal SS saat melakukan kunjungan kerja ke Palembang, Selasa (11/4/2023) sore.
Laporan tersebut di laporkan langsung anggota AMPCB Kemas Ari Panji saat pertemuan di Hotel Azza Palembang. Hadir Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn, budayawan Palembang Vebri Al Lintani, seniman Palembang Ali Goik, Heri Mastari, R.M.Rasyid Tohir, Dato' Pangeran Nato Rasyid Tohir, perwakilan mahasiswa Wahyudi.
“Coba bapak bayangkan Pangeran Kramo Jayo adalah seorang perdana menteri pertama di era Keresidenan Palembang dan beliau menantu pahlawan nasional Sultan Mahmud Badaruddin II yang diasingkan ke Ternate, kuburan beliau ada di 15 Ilir, beliau adalah penguasa terakhir dari Kesultanan Palembang Darussalam, makamnya di hancurkan dan komplek pemakaman itu statusnya status quo (sengketa) sejak zaman Walikota Palembang Cholil Aziz dan ada suratnya,” katanya.
Yang pihaknya permasalahkan karena Komplek Pemakaman Pangeran Kramo Kayo ini sudah teregister (objek diduga cagar budaya) menjadi cagar budaya meskipun belum dapat surat cagar budaya tapi statusnya menjadi sama dengan yang sudah mendapat SK cagar budaya .
“Kok bisa dihancurkan , kok bisa diperjualbelikan , artinya pembelian itu sudah cacat hukum, kemudian apakah yang menjual ini apakah betul ahli waris , kalau betul apakah seluruh ahli waris semua, tapi karena melawan, pelaku lalu ngasih duit, semua diam, kita yang tidak di bisa di kasih duit ini menjadi ribut , “katanya.
Kemas Ari juga melihat tidak ada ketersinggungan pemerintah ketika plang kawasan cagar budaya Komplek Pemakaman Pangeran Kramo Jayo itu ditutup seng.
“ Kalau saya sebagai pemerintah itu tersinggung, itu artinya tidak di hargai, kalau kita sebagai orang Palembang, ini makam leluhur kami walaupun tidak keturunan langsung , itu pemimpin kami, ini yang kami adukan ke pak Mustafa sebab ini menurut saya penting,” katanya.
Apalagi dia mendengar kabar setelah Komplek Pemakaman Pangeran Kramo Jayo di tutup seng akan dilanjutkan dengan pemasangan pondasi, lalu masuk bahan bangunan.
“Kita ingin mencegah jangan sampai di bulan syawal masuk material , karena ini dianggap belum selesai , koflik ini, kita juga juga menghubungi KKP habis puasa sama-sama datang ke Komplek Pemakaman Pangeran Kramo Jayo, rame-rame biar jadi show of force kita , bahwa kita marah, kita minta tokoh nasional dari Sumsel juga bersuara,” katanya.
Surat dan kronologis pengrusakan Komplek Pemakaman Pangeran Kramo Jayo ini akan dikirimkan juga ke Mustafa Kamal agar bisa di bawa ke pusat.
Anggota DPR RI Mustafa Kamal berjanji akan membawa aspirasi ini ke pusat dan meminta dukungan data terkait pengrusakan Komplek Pemakaman Pangeran Kramo Jayo ini.
“Saya juga kemarin menegur BUMNnya soal penemuan nisan di pasar 16 Ilir yang tidak dilaporkan, saya bilang ini pidana, ada temuan tidak langsung di laporkan ke dinas terkait, pemborong-pemborong dari BUMN ini tidak paham sejarah, tidak punya wawasan dalam pembangunan, padahal di negara-negara maju semua pemborongnya sangat peduli bukan lingkungan saja juga sejarah, sudah menjadi trend dunia sekarang ,” kata politisi PKS ini.